Lima SMP Tidak Bisa UNBK

Ujian Nasional dengan pensil kertas yang mulai ditinggalkan dan berganti CBT. (net)
Ujian Nasional dengan pensil kertas yang mulai ditinggalkan dan berganti CBT. (net)

BANJARMASIN, klikkalsel – Dipastikan 700 murid dari lima sekolah menengah pertama di Banjarmasin masih memakai ujian nasional memakai pensil kertas, bukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)


Sebab, Dinas Pendidikan Banjarmasin sudah menyampaikan pelaporan kesiapan UNBK ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Oktober 2017 silam.

Hal itu disayangkan komisi IV DPRD Banjarmasin. Apalagi hampir tidak ada solusi dari Dinas Pendidikan, hingga 700 murid itu dilaporkan tidak bisa mengkuti ujian nasional sistem Computer Based Test (CBT) tersebut.

“Mereka yang hanya mengikuti ujian nasional pensil kertas ini menjadi perhatian kita komisi IV DPRD Banjarmasin,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin H Muhammad Faisal Hariyadi, Sabtu (20/1).

Padahal Dinas Pendidikan Banjarmasin di 2017 lalu, sudah berjanji di tahun ini pelaksanaan UNBK bisa 100 persen. “Tapi ternyata belum mampu merealisasikan supaya tidak ada lagi ujian nasional memakai pensil kertas,” kata Faisal.

Sekretaris DPD PAN Kalsel ini khawatir, siswa yang tidak kebagian UNBK menjadi tertekan secara psikologis.

Ia heran, Dinas Pendidikan masih belum bisa menerapkan UNBK untuk seluruh sekolah. Padahal setiap tahun pihaknya selalu berteriak memperjuangan anggaran untuk itu.

Harusnya, kata dia, jika ada kendala seperti ketiadaan server maupun kekurangan perangkat CPU atau Laptop, masih bisa disiati dengan pinjam sewa.

“Apalagi sih yang menjadi kendala, sehingga pelaksanaan ujian nasional masih ada pensil kertas,” ketusnya.

Lima sekolah yang dinilai tidak siap mengikuti UNBK itu diantaranya SMP PGRI 4, SMPN 11, SMPN 25 atau SMPN 28. (farid)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan