Lanjutkan Arahan Pemerintah Pusat, Pemko Banjarmasin Gelar Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor saat melakukan giat peninjauan Aksi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu Tiram V

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Upaya pencegahan Stunting di Banjarmasin hingga kini terus dilakukan. Berbagai langkah pun terus dijalankan oleh Pemko Banjarmasin, salah satunya melalui giat peninjauan aksi intervensi pencegahan stunting.

Kegiatan aksi intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024 kali ini dilaksanakan di Posyandu Tiram V yang berada di jalan Antasan Raden Darat, Kelurahan Teluk Tiram, Banjarmasin Barat.

Aksi Intervensi Serentak itu merupakan program tindaklanjut dari arahan pemerintah pusat yang pada hari ini digelar secara serentak di posyandu seluruh Indonesia.

Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor yang didampingi Kepala DPPKBPM Banjarmasin, M Helfianoor, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk pencegahan stunting melalui upaya pendataan, penimbangan, serta pengukuran terhadap balita dan ibu hamil secara berkelanjutan.

“Hari ini kita melihat bagaimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil,” ujar Arifin Noor, Senin (3/5/2024).

Baca Juga : Amankan Pilkada 2024, Pemko Berikan Hibah Rp 6 Miliar ke Polresta Banjarmasin

Baca Juga : Pemko Banjarmasin Serahkan SP 2 ke Pedagang Pasar Lama Laut

“Dengan kegiatan ini diharapkan bisa terus kita galakkan kepada masyarakat sehingga kita bisa mengentaskan stunting di Banjarmasin,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan bahwa dalam aksi ini tak hanya melakukan pendataan dan pengukuran saja, tetapi kader posyandu juga melakukan rangkaian pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak dan Ibu hamil.

“Kalau asupan gizi mereka tercukupi, stunting pun bisa kita kurangi,” terangnya.

Untuk itu, ia mengharapkan bahwa langkah-langkah dan upaya yang dilakukan seluruh lapisan elemen dapat termonitor dengan baik.

“Tentu ini juga berkat kekompakkan para kader dan teman-teman di posyandu,” jelasnya.

“Ini akan kita lihat lagi monitoring dan evaluasinya ke depan, bergerak secara terukur dan terarah sehingga persentase stunting kita bisa terukur juga nantinya,” tambahnya.

Sementara itu Kepala DPPKBPM Helfianoor menjelaskan Intervensi Serentak ini dinilai tepat sebagai langkah pencocokan hasil data survei kesehatan dengan situasi dan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan.

“Tujuannya itu dalam rangka meningkatkan kunjungan sasaran balita di posyandu-posyandu,” bebernya.

Ia juga mengatakan bahwa angka prevalensi stunting data terakhir tahun 2023 berdasarkan hasil survei kesehatan, Banjarmasin di angka 26,4.

“Hasil ini kemudian dipadupadankan dengan data kunjungan secara ril di posyandu,” ungkapnya.

Dirinya berharap kegiatan ini dapat turut serta mendorong partisipasi masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan di Posyandu terdekat.

“Saat ini di posyandu sasarannya mencapai 85 dan biasa yang rutin per bulan itu rata-rata 76 balita yang ditimbang dan diukur. Angka inilah yang kemudian menggambarkan kondisi secara ril anak stunting di kota Banjarmasin,” bebernya

“Maka dari itu dengan adanya aksi intervensi serentak ini kami bersama Bapak Ibu Lurah, Camat, kader-kader posyandu juga PKK coba mendorong masyarakat untuk datang ke posyandu, sebab kita ingin memastikan angka prevalensi stunting kita bisa turun,” pungkasnya.(busairi)

Editor : Amran