BANJARMASIN, klikkalsel – Walikota dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banjarmasin ikut panen raya tanaman padi Siam di persawahan kawasan Kelurahan Mantuil, Selasa (27/8/2019).
Pada kesempatan itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, lahan pertanian di Banjarmasin tidak bisa diperluas lagi, akhirnya yang dapat dilakukan sekarang adalah fokus untuk meningkatkan hasil panennya.
Dari 2.000 hektare lahan pertanian di Banjarmasin yang tersisa, mayoritas berada di kawasan Banjarmasin Selatan khususnya di Kelurahan Mantuil yaitu 570 hektare.
Nah memaksimalkan hasil pertanian di Mantuil, digunakan pola tanam padi jajar legowo, cara tanam padi sawah dengan beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong untuk tanaman sisipan.
Sistem tanam ini dapat menambah jumlah tanaman padi, meningkatkan produksi tanaman, memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir, mengurangi serangan penyakit dan hama, mempermudah perawatan baik itu pemupukan maupun penyemprotan pestisida, serta menghemat pupuk.
“Dengan pola ini, mudah-mudahan hasilnya menggembirakan,” kata Ibnu Sina.
Di samping panen raya tadi, Walikota bersama Forkopimda Banjarmasin turut mensosialisasikan kepada petani dan masyarakat sekitar terkait bahaya kebakaran lahan.
Walaupun di Banjarmasin hampir tidak ada lahan yang terbakar, tetapi beberapa titik api masih terapntau.
“Mudah-mudahan lahan yang tersisa di Banjarmasin setelah panen tidak melakukan pembakaran lahan,” ingatnya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Banjarmasin, Lauhem Mahfuz, hasil panen di Mantuil mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Banjarmasin sendiri bertanam padi hanya 1 kali, hal ini dikarenakan usaha pertanian yang memanfaatkan hujan sepenuhnya sebagai sumber air (Pertanian tadah hujan). Sedangkan untuk lahan di Banjarmasin semakin tahun semakin berkurang.(nuha)
Editor : Farid
