BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dihentikannya Kompetisi Liga 1 dan Liga 2, membuat banyak pihak kecewa, tidak hanya dari manajemen klub sendiri, bahkan dari pemain pun merasa kecewa.
Pasalnya, pada, Senin (28/9/2020) Mabes Polri memutuskan untuk tidak akan memberikan izin keramaian dalam berbagai tingkat tertentu mengingat situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih belum membaik.
Keputusan itu dikeluarkan pada saat kelanjutan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia ini hanya tersisa 2 hari lagi.
Atas terjadinya penundaan ini, Pemain Persekat Tegal, Gideon Marshell Clementino Huwae, mengaku merasa kecewa.
Meski ada kekecewaan, ia mengatakan bahwa demi kepentingan seluruh warga Indonesia, maka keputusan ini harus dipatuhi.
“Ya kekecewaan pasti ada ,tapi ya kita sebagai pemain bisa apa, ya kan. Ini juga demi kepentingan seluruh warga Indonesia,” tuturnya.
Pemain kelahiran banua ini, mengungkapkan bahwa sebagai pemain, ia hanya bisa mengikuti aturan saja, meskipun selama ini seluruh tim peserta Liga 1 dan Liga 2 sudah menjalankan protokol kesehatan, tetapi semuanya harus menghormati keputusan yang telah ditetapkan.
“Ya yang pasti kita sebagai pemain ga bisa apa-apa atas keputusan ini, padahal semua tim sudah siap dan menjalankan protokol kesehatan. Yang pasti kita harus menghormati keputusan pemerintah walaupun susah untuk diterima, saat kompetisi akan segera bergulir,” jelasnya.
Putera Legenda PS Barito Putera, Frans Sintra Huwae ini, berharap, agar PSSI maupun PT Liga bisa sesegeranya memberikan kepastian tentang kelanjutan kompetisi ini.
Sebab menurutnya, sebagian para pemain sepak bola profesional di indonesia, kompetisi ini merupakan mata pencaharian, dan juga menyangkut tentang masa depan persepakbolaan di Indonesia.
“Ya harapannya liga jalan lagi, karena liga ini kan juga menghidupi orang banyak juga, dan ini juga menyangkut masa depan persepakbolaan Indonesia di mata dunia dan fifa,” tutup pemain yang pernah membela Martapura FC ini. (fachrul)
