Kisah Perjalanan Agus Setia Bakti, Jadi Tukang Parkir Hingga Pegulat Profesional

Atlet gulat senior Kalsel, Agus Setia Bakti.(foto untuk klikkalsel.com)
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Atlet gulat senior Kalimantan Selatan (Kalsel), Agus Setia Bakti bercerita tentang pengalamannya selama enam tahun merantau dan fokus menggeluti cabang olahraga gulat.
Lahir pada tanggal 17 Agustus 1994 di Rantau, Kabupaten Tapin, Agus Setia Bakti merupakan adik dari Agus Setia Budi yang lahir 8 jam lebih dulu.
Tahun 2014 setelah menuntaskan ujian sekolah, kedua saudara kembar ini berangkat ke Banjarmasin untuk berkiprah dalam bidang olahraga gulat.
“Awalnya memang sudah menjadi atlet gulat sejak SMK, kemudian senior gulat memberikan masukkan agar terus berlatih gulat di Banjarmasin. Akhirnya kami berdua merantau kesini,” ujarnya, Sabtu (18/04/2020).
Bermodalkan kemauan besar, rupanya kedua saudara kembar ini sempat menjadi juru parkir di GOR Hasanuddin Banjarmasin disela-sela kesibukan latihan.
“Selama 3 bulan menjadi juru parkir GOR Hasanuddin, setelah itu kami dimasukkan menjadi partner latihan atlet senior oleh pelatih gulat agar bisa terus fokus berlatih,” terangnya.
Gedung lapangan gulat GOR Hasanuddin telah dianggap sebagai rumah, pasalnya Agus Setia Bakti bersama kakaknya telah tinggal disana dari tahun 2014 sampai 2018.
“Empat tahun tinggal di mess gedung gulat GOR Hasanuddin, kalau sekarang Alhamdulillah kita memiliki tempat tinggal sendiri,” ungkapnya.
Agus Setia Bakti memulai debut pribadi pada Kejuaraan Senior Gulat Jakarta tahun 2014, mendapatkan juara 1 medali emas dan kategori atlet terbaik se Indonesia gaya grego.
Terjun di kelas 54 Kg gaya grego, pada tahun 2015 berhasil meraih medali perak dalam ajang pra-PON di Malang, Jawa Timur.
“PON XIX 2016 di Jawa barat mendapatkan medali perunggu, dan tahun 2018 pada ajang Kompetisi Mahasiswa se Indonesia Juara 1 meraih medali emas,” imbuhnya.
Meskipun tidak lolos seleksi PON XX tahun 2020, Agus Setia Bakti terus giat berlatih dan bersyukur Pelatih Gulat Gaya Bebas Kalsel, Zulhaidir tidak henti-hentinya membina dengan baik.
“Latihan biasanya rutin dilakukan, baik itu di rumah, GOR Hasanuddin, dan di Kantor. Kita bersyukur Pelatih terus membimbing kami hingga saat ini,” tutur Agus Setia Bakti.(nuha)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan