Ketua Dijerat KPK, Partai Bekarya Kalsel Klaim Tak Terpengaruh

H Abdul Latief (tengah) saat berfoto bersama dengan Tomy Soeharto dan jajaran Partai Berkarya Kalsel. (net)
H Abdul Latief (tengah) saat berfoto bersama dengan Tomy Soeharto dan jajaran Partai Berkarya Kalsel. (net)

BANJARMASIN, klikkalsel – Baru saja DPW Partai Bekarya Kalsel melewati rintangan tahapan Pemilu, hingga dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPUD Kalsel, pada Rabu (3/1/2018).

Tapi partai besutan Tomy Soeharto ini kembali diterpa ujian dan harus menyusun ulang kekuatan organisasi untuk menyongsong Pemilu Legislatif 2019.

Bagaimana tidak, Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel H Abdul Latief yang juga bupati Hulu Sungai Tengah (HST) dijerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK, pada Kamis (4/1/2018).

Sekretaris DPW Partai Bekarya Kalsel Panji Harja Wibiksana, enggan berkomentar terkait kasus yang menimpa ketua partainya tersebut. “Sementara untuk masalah ini kami tidak bisa berkomentar,” katanya saat dihubungi,Jumat (5/1/2018).

Ia memastikan, kejadian tersebut tidak mempengaruhi kader Partai Bekarya yang ada di Kalsel. “Partai Bekarya sudah siap menghadapi Pemilu. Jadi tidak ada masalah,” tuturnya.

Lagipula, kata dia, Partai Berkarya sudah memenuhi syarat verifikasi faktual, sisanya tinggal menunggu verifikasi anggota ditiap kabupaten/kota.

Panji belum berani memutuskan siapa yang akan menduduki posisi ketua DPW Partai Bekarya Kalsel. “Kita lihat nanti, masih menunggu petunjuk DPP,” jawabnya singkat.

Sekedar diketahui, H Abdul Latief sudah resmi menyandang status tersangka oleh KPK, atas dugaan kasus sogok pada proyek RS Damanhuri Barabai.
Bersama Latief, KPK juga menjerat Plt Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) HST H Fauzan; dan Direktur Utama PT Sugriwa Agung, Abdul Basit serta satu tersangka sebagai pemberi adalah Donny Winoto yang merupakan Direktur Utama PT Menara Agung yang ditangkap di Surabaya.(baha)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan