BARABAI, klikkalsel.com – Kebijakan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) selama enam bulan ke depan perlahan sudah menyentuh ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), baik itu di pasaran maupun toko semi modern.
Akan tetapi, ketersediaan minyak goreng tersebut masih belum stabil mencukupi kebutuhan warga Bumi Murakata.
Sehingga, warga berebut dan adu cepat untuk membeli disejumlah toko yang sudah tersedia minyak murah.
Toko Anna Serba Ada salah satu toko semi modern di Barabai merupakan salah satu yang menjalankan program kebijakan tersebut.
Baca Juga : Pemko Banjarmasin Bentuk Tim Pelaksana Teknis Sosialisasi Revitalisasi Pasar Batuah
Baca Juga : Fasilitas Siring Sebesar Rp 1,2 Miliar Kerap Kali Dicuri Maling, PUPR Sampai Kebingungan
Menurut keterangan Yadi penjaga toko setempat, sudah empat hari belakangan ini menjual minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Lebih lanjut, pihaknya setiap hari menjual 5 dus atau 60 bungkus, bahkan sampai ratusan bungkus minyak goreng baik yang isi 1 liter maupun 2 liter.
“Minyak murah dalam sehari dua kali pajang, bisa lebih dan bisa juga kurang. Buka jam 08.00 wita selang 2 jam sudah habis,” bebernya, Rabu (26/1/2022).
Oleh karena itu, pihaknya pun melakukan pembatasan pembelian 1 liter maksimal 2 bungkus per orang dan 2 liter maksimal 1 bungkus per orang. “Itu guna warga yang lain juga turut kebagian,” imbuhnya.
Dari pantauan media ini, warga pun berdatangan menyerbu toko tersebut untuk mencari minyak goreng murah dan masih banyak yang tidak kebagian.
Selain itu, di sejumlah pasar tradisional juga masih menjual seharga Rp 19 ribu dan Rp 20 ribu. Karena, menurut pengakuan pedagang pihaknya tidak mau merugi yang sebelumnya juga membeli dengan harga tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan HST, H. Syahruli menuturkan, dari pantauan pihaknya di lapangan, minyak goreng satu harga sudah mulai beredar di toko-toko lokal HST.
Sebelumnya, pihaknya juga menggelar operasi pasar murahdi Lapangan Dwi Warna Barabai Minggu (23/1/2022) dengan menjual kepada warga 2.400 liter minyak murah dan ludes kurang dari satu jam.
Menurutnya, kondisi saat ini mungkin masih panic buying. Pihaknya berharap semoga masyarakat cepat sadar bahwa kebijakan satu harga ini terus akan dilakukan oleh pemerintah.
Selain itu, pihaknya akan terus memantau kondisi di pasar-pasar tradisional. Serta, distributor juga akan di cek ketersediaannya dan pola distribusinya.
Kemudian, Disdag juga akan berinisiatif mengusulkan agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) segera melakukan sidak tematik migor yang beredar dipasaran dan took-toko semi modern di Kabupaten HST.
“Semoga kebijakan satu harga migor kemasan di HST cepat terealisasikan secara merata,” tukasnya. (dayat)
Editor : Akhmad





