BANJARMASIN, klikkalsel- Kehadiran Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saefuddin pada acara peresmian gedung baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari, juga disambut dengan aksi unjuk rasa.
Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin itu, menuntut beberapa hal diantaranya, mencabut pedoman organisasi dan kemahasiswaan terkait lambannya pembenahan pembangunaan, khususnya pembangunan drainase.
Mereka yang dilengkapi baju almameter UIN Antasari juga mempertanyakan dampak dari pembangunan gedung yang baru saja diresmikan. Karena dinilai berdampak adanya genangan air pada sisi gedung lainnya.
Koordinator aksi, Zainul menyampaikan, agar pedoman organisasi dan kemahasiswaan tersebut dicabut. Sebab, menurutnya, tidak sesuai dengan kedaulatan mahasiswa.
Tuntunan yang disuarakan oleh mahasiswa, akhirnya didengar Lukman Hakim Saefuddin. Mantan aktifis tersebut menyambut baik aspirasi mahasiswa. Lukman berharap, mahasiswa tersebut melakukan aksi dengan sikap yang baik dan tidak anarkis.
Menurutnya, alangkah baiknya apabila disaat menjelaskan aspirasi dengan cara berdialog antara mahasiswa dan pihak kampus untuk mengambil keputusan bersama.
“Mahasiswa harus mengedepankan intelektual bukan memakai otot,” ucapnya.
Diwawancara terpisah, Rektor UIN Antasari Banjarmasin Mujibburahman mengatakan diera sekarang ini melakukan demo adalah hal yang wajar. Namun, alangkah baik para mahasiswa mengerti betul dulu masalahnya, baru melakukan aksi
“Sebenarnya soal pedoman organisasi mahasiswa itu belum final, dan mahasiswa bisa berdialog lagi untuk menjabarkan isi dari aturan tersebut,” tandasnya.(baha)
Editor : Amran
