Kecubung Teror Kalsel! 28 Pasien Dirawat di Sambang Lihum, Dua Diantaranya Meregang Nyawa

Ilustrasi buah kecubung yang hebohkan Kalsel. (Net)

BANJARBARU, klikkalsel.com – Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini tengah ramai dengan kasus remaja mengonsumsi tanaman kecubung, bahkan sampai memakan korban jiwa, Selasa (09/07/2024).

Tanaman dengan nama latin ‘Deture Metel’ ini meresahkan masyarakat di Kalsel. Pasalnya beberapa saat lalu, para remaja ramai mengonsumsi tanaman yang dapat memberikan mabuk, hingga membuat dua orang remaja meregang nyawa karena over dosis.

Dalam kasus ini, dijelaskan Psikiater Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, dr. Firdaus Yamani pihaknya melayani pasien yang mengonsumsi kecubung sejak Jumat lalu.

Bahkan dalam beberapa hari ini, RSJ Sambang Lihum telah menerima 28 orang pasien, dengan kondisi gelisah serta mengalami halusinasi.

“Untuk penanganan, kami beri suntikan agar mereka lebih tenang. Selain itu, kami juga berikan obat diuretik biar sering kencing, sehingga zat-zat kecubung cepat keluar,” jelasnya.

Baca Juga Antisipasi Peredaran Kecubung di Wilayahnya, Kapolsek Banjarmasin Timur Perketat Patroli dan Razia

Baca Juga Buah Kecubung dan Bahaya Mengkonsumsinya, Bisa Sebabkan Halusinasi Hingga Kematian

Sementara itu, Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy menambahkan, semakin hari selalu ada peningkatan pasien yang mengonsumsi tanaman kecubung ini.

“Untuk total ada 28 terbagi dari 25 laki-laki dan 3 orang perempuan, dengan rentang usia dari 20 hingga 53 tahun,” bebernya.

Bahkan, dari 28 orang yang mengonsumsi tanaman kecubung ini, dua orang ungkap Yuddi harus meregang nyawa.

“Pertama kasus kematian karena kecubung ini pada Jumat lalu, itu kasus pertama, dan pagi tadi seorang lagi yang meninggal. Untuk indikasi hilangnya nyawa ini karena menekan pusat napas efek intoksikasi,” bebernnya.

Lebih jauh, Yuddi menjelaskan, pasien yang ditangani pihaknya tersebut berasal dari berbagai daerah di Kalsel, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan (HST), Barito Utara, hingga Kotabaru.

Dengan membeludaknya pasien kecubung di RSJ Sambang Lihum, Yuddy menyebut, ruang perawatan detoks di RSJ Sambang Lihum sudah penuh dan pihaknya menggunakan ruangan lain untuk menampung pasien mabuk kecubung.

“Ini pertama kalinya kita menangani pasien mabuk kecubung yang cukup banyak dalam waktu dekat. Kita juga sudah menghubungi rumah sakit sekitar kalau memang perlu kegawatan pasien,” pungkasnya. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi