BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga Kota Banjarmasin dihebohkan adanya raungan suara sirine dari puluhan unit Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) yang memecah kesunyian malam berpacu menuju lokasi kebakaran, Selasa (1/11/2022) sekitar pukul 00.30 Wita.
Informasi dihimpun, kebakaran tersebut terjadi di kawasan Jalan Sultan Adam RT 20, lebih tepatnya samping Gang 3 Irama, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Musibah itu, menghanguskan sebuah rumah, dua toko sepatu dan mengakibatkan seorang lansia berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia lantaran tak dapat terselamatkan saat kebakaran terjadi.
Ketua RT 20 Kelurahan Surgi Mufti, Fathan mengatakan, korban dikenal warga bernama H Agus berusia sekitar 70 tahun, ia memiliki riwayat stroke dan saat kebakaran terjadi sedang sendiri dirumah.
“Dia tinggal sama anaknya, tapi mungkin ditinggal bekerja sehingga hanya dia seorang diri dirumah” ujarnya.
Ditambahkan Andi, anggota BPBD Kota Banjarmasin mengatakan, jasad H Agus ditemukan relawan dengan posisi tertelungkup di sekitaran ruang tamu.
“Tertelungkup di sekitaran ruang tamu,” ujarnya.
Kemudian, jasad H Agus dievakuasi oleh relawan menggunakan mobil ambulan ke kamar Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.
Sebelumnya, Arsani seorang pedagang nasi goreng yang berada di seberang lokasi kebakaran mengatakan, pertama melihat api muncul dari dalam rumah.
Baca Juga : Jumlah Kebakaran Tahun 2022 di Banjarmasin Meningkat Dibandingkan 2021
Baca Juga : Balita 3,5 Tahun Tewas di Tangan Ayah Tiri, Kasat Reskrim Banjarmasin: Kesal Korban Sering Ngompol di Kasur
Melihat ada kobaran api, ia pun menghampirinya dengan niat ingin menolong H Agus yang diketahuinya sedang stroke.
“Kayaknya dari tengah rumah, soalnya kamar depan masih seperempat terbakarnya,” ujarnya.
Saat membuka pintu, kata Arsani memang tidak terkunci. Namun ia tak dapat masuk karena kobaran api yang kian besar menambah hawa panas.
“Sudah panas kada kawa (tidak bisa) lagi masuk melihati sidin (Mencari H Agus),” jelasnya.
Bahkan, sepeda motor di rumah tersebut, kata Arsani juga tak dapat ia selamatkan lantaran hawa di lokasi kebakaran terasa sangat panas.
Lebih lanjut, Arsani mengungkapkan, jika H Agus kebetulah malam ini sedang sendiri di rumah dan tidak seperti biasanya ditemani sang anak.
Sementara itu, saat ditanya penyebab kebakaran. Arsani tidak berani memastikan penyebab musibah tersebut dan ketika hanya tahu api sudah membesar dari dalam rumah.
“Saya tidak berani mengira-ngira, tapi saat itu api sudah jadi dan pintu tidak terkunci,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut dan relawan dari dinas terkait sedang melakukan pendataan untuk menghitung kerugian korban atas musibah tersebut. (airlangga)
Editor: Abadi
