BANJARBARU, klikkalsel – Polres Banjarbaru melaksanakan rilis akhir tahun penanganan kasus sepanjang 2019. Dan berbagai kasus yang berhasil diungkapkan kurun waktu 2019, didominasi kasus narkoba dan kriminalitas.
Bahkan kasus narkoba di Banjarbaru pada 2019 ini meningkat, dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kenaikan tersebut disebabkan tindakan serius dan benar-benar maksimal oleh jajaran Polres Banjarbaru sehingga menyebabkan terjadi peningkatan kasus Narkoba di wilayah hukumnya,” ujar Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso saat menggelar rilis akhir tahun di Joglo Polres Banjarbaru, Senin (30/12/219).
Didampingi Wakapolres Banjarbaru Kompol Andik Eko Siswanto, Kasat Reskrim Polres Banjarbaru AKP Aryansyah, Kasat Narkoba Polres Banjarbaru AKP Elche Angelia Ediwan dan jajaran Polres Banjarbaru itu, AKBP Doni Hadi Santoso mengatakan, pengungkapan kasus Narkoba awal Januari sampai November 2019 terdapat 169 kasus, atau naik 13 kasus dibandingkan tahun lalu.
Sementara bisa bukti berupa ekstasi/ineks naik 996.5 gram, zenith (carnophen) 3.262 butir naik 808 butir, untuk ganja dan tembakau Gorila di 2018 tidak ditemukan kasus serupa sehingga pada 2019 naik 11,99 gram dan 0.30 gram.
“Barang bukti sabu-sabu 844,03 gram dan pada 2019 mengalami penurunan sebanyak 354,23 gram dari tahun lalu yang mencapai 1.198,26 gram. Pengungkapan kasus Narkoba selama tahun 2019 meningkat sebesar 7,7 persen, jumlah tersangka meningkat sebesar 19,6 persen yang dominan adalah penyalahgunaan Narkotika jenis sabu-sabu,” imbuhnya.
Kemudian, data pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas awal Januari sampai November 2019 terjadi peningkatan. lalu Untuk kecelakaan lalu lintas sekitar 24 persen, sedangkan pelanggaran lalu lintas naik sekitar 30,6 persen. Namun terjadi penurunan pada tingkat fatalitas korban yang meninggal dunia yaitu sebanyak 26 orang dibandingkan tahun 2018 sebanyak 40 orang atau turun 14 orang (53,8 persen).
“Kegiatan kedepan, kami akan mengoptimalkan kegiatan pencegahan terhadap tindak pidana langsung baik melalui aplikasi SiHarat ataupun melalui Babinkamtibmas untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat,” tegasnya.
AKBP Doni Hadi Santoso menambahkan, selama 2 tahun berjalannya aplikasi SiHarat baik permasalahan pelanggaran, tindak pidana dan permasalahan sosial lainnya di masyarakat sudah ditindak lanjuti dan direspon dengan cepat oleh para personil Polres Banjarbaru.
“Pada 2018 jumlah pengunduh mencapai 21.720 pengguna. Saat ini, di 2019 aplikasi ini sudah diunduh oleh 38,650 pengguna,” ucapnya.
Usai pemaparan pencapaian Polres Banjarbaru sepanjang tahun 2019, Kasat Reskrim Polres Banjarbaru AKP Aryansyah mengungkapkan dari keseluruhan peningkatan, yang paling besar adalah kasus kriminalitas.
“Kriminaitas 2019 naik 32 persen dan didominasi kasus pencurian. Kasus yang dominan meningkat pada tahun 2019 yaitu curanmor, penggelapan, penganiayaan dan persetubuhan terhadap anak,” ujarnya.
Dijelaskannya, sepanjang 2019 paling besar kasus pencurian dengan pemberatan. Terdapat sebanyak 107 kasus selama kurun waktu Januari sampai November 2019 dari 328 kasus kriminal.
Kebanyakan pemicu utama tindak pidana tersebut menurut AKP Aryansyah adalah karena kebutuhan ekonomi. “Saya rasa faktor ekonomi, pelaku ada yang residivis dan yang muda-muda kebanyakan merupakan pelaku baru,” tandasnya.
Kasus lain seperti kasus perempuan dan anak juga menjadi sorotannya, Unit PPA tahun ini mencatat terdapat 15 kasus untuk pencabulan.
“Tahun ini agak lumayan kasus itu, ada ditemukan di daerah Banjarbaru Barat, Banjarbaru Kota dan Cempaka. kalau Aluh-aluh dan Beruntung Baru tidak seberapa besar,” tutupnya. (nuha)
Editor : Akhmad