BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pesta olahraga Akbar SEA Games 2019 yang merupakan edisi ke-30 terbesar di Asia Tenggara, dijadwalkan bergulir pada 30 November hingga 11 Desember 2019.
Pada kejuaraan dua tahunan ini, Indonesia menyiapkan 51 dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Kekuatan atlet Indonesia pada SEA Games 2019 adalah 841 atlet. Hanya tidak semua atlet mengikuti pengukuhan dan pelepasan oleh Presiden Jokowi.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (Binpres KONI) Kalsel, Gusti Perdana Kesuma mengatakan, berdasarkan surat keputusan (SK) hanya tiga atlet Kalsel ini saja yang ikut membela Tanah Air.
“Kita sangat bersyukur mereka bisa terpanggil dan harapannya bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” kata Dana sapaannya.
Dana menambahkan memang diakui di Sea Games tahun ini Kalsel tergolong minim mengirimkan atletnya. Sebab di kejuaraan Asia biasanya lebih dari tiga.
“Kalau jumlah atlet yang ikut memperkuat sea games lalu datanya masih di staf (Binpres),” beber Perdana.
Dulu ujar dia cabang olahraga menembak dan gulat menjadi favorit dan terbanyak mengirimkan atlet kini justru tidak ada satu pun perwakilan.
Mengenai hal itu Dana mengakui memang kebijakan untuk memanggil atlet ada di pengurus cabang olahraga pusat yang bersangkutan.
“Menang kita akui kadang dalam pemilihan pemberangkatan atlet ada faktor like and dislike sehingga kadang atlet berprestasi sering diabaikan,” ucapnya.
Dana mempertanyakan kenapa atlet dari DKI Jakarta dan Jawa Barat selalu menjadi pilihan masuk dalam pelatihan nasional dan ikut dikirim berjuang.
“Tidak hanya Kalsel daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa timur juga sering mengeluh soal faktor non teknis ini,” sebut dia.
Seharusnya atlet berprestasi terbaik yang menjadi prioritas bisa menjadi wakil Indonesia di kejuaraan.
“Seharusnya yang meraih emas di utamakan bukan dibawahnya tapi ya itulah mereka yang memilih dan menentukan,” kata Perdana.
Dana juga menyangkan sikap pengurus seperti Perbakin Kalsel yang atlet berprestasi seperti Danny Pratama yang tidak ikut membela Indonesia tidak ditindaklanjuti.
“Seharusnya segera lapor ke Koni agar kita bisa protes dimana letak masalahnya sehingga atlet berprestasi kita tidak dipanggil,” ujarnya.