BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemprov Kalsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mengoptimalkan penaggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Saat ini bantuan Helikopter Water Bombing sangat diperlukan, guna menjangkau pemadaman hotspot atau titip api yang sulit dijangkau petugas di lapangan.
Pantauan di lapangan, petugas hanya dapat melakukan pemadaman di lokasi yang berdekatan dengan jalan raya, guna melokalisir api agar tidak melebar ke pemukiman warga. Seperti karhutla yang lagi-lagi melanda kawasan Liang Anggang, Banjarbaru, Sabtu (24/6/2023) sore.
Namun jika hotspot berada di tengah hutan dan lahan rawa kering, petugas hanya bisa pasrah. Hal ini lantaran keterbatasan alat dan sumber air. Karena itu, BPBD Kalsel berharap dalam waktu dekat bantuan helikopter water bombing dari BPNB tiba di Kalsel.
“Kita mengajukan 10 bantuan helikopter penanggulangan karhutla, 2 untuk patroli pemantauan udara dan 8 unit untuk water bombing. Alhamdulillah pengajuan disetujui pusat, tinggal menunggu kedatangan,” tutur Kepala BPBD Kalsel, Raden Suria Fadliansyah kepada awak media.
Baca Juga : Karhutla di Kalsel Sudah Mencapai 123 Hektar, Siaga Darurat: Pantang Pulang Sebelum Padam!
Baca Juga : Wakil DPRD Kalsel Bang Dhin Pemerintah Harus Monitoring Langsung Terhadap Bangunan Sekolah
Untuk diketahui, karhutla di Kalsel saat ini sudah mencapai 123 hektar. Suria mengatakan, pihaknya terus berupaya meminimalisir luasan lahan karhutla.
”Melihat kondisi saat ini, karhutla berhasil bisa diminimalisir berkat kerjasama semua pihak,” tandasnya.
Dia mengatakan, sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor untuk menyerahkan segala sumber daya yang ada secara terukur dalam penanganan Karhutla. Di antaranya memperkuat upaya pencegahan, melalui informasi dan edukasi dalam sosialisasi terhadap masyarakat. Selanjutnya penanggulangan secara sigap dan peningkatan patroli rutin ke lahan potensi karhutla sebagai langkah detiksi dini.
Saat ini pihaknya ekstra siaga di pos-pos karhutla yang didirikan dan memperkuat sinergitas serta kolaborasi dengan TNI-POLRI, Dinas Kehutanan, Manggala Agni dan serta masyarakat sekitar. (rizqon)
Editor: Abadi