Kalsel  

Kalsel Dipilih Jadi Pilot Project Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing

Ketua Tim Kerja Persiapan LPN, Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu didampingi Kepala Disnakertrans Kalsel Irfan Sayuti memaparkan tujuan program Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) memilih Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai pilot projects Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS). Tiga unsur pokok yang menjadi target progam ini yaitu peningkatan sektor ekonomi, pendidikan, birokrasi pemerintahan, dan kesejahteraan masyarakat.

Mengimplementasikan program ini, Tim Kerja Persiapan LPN bertandang ke Banjarmasin mensosialisasikan Perpres No.1 Tahun 2023 dan konsepsi GNP2DS kepada 29 stakeholder lintas instansi pemerintah, perguruan tinggi dan organisasi dunia usaha serta industri.

Ketua Tim Kerja Persiapan LPN, Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu mengatakan dipilihnya Kalsel sebagai pilot project nasional karena sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain Kalsel, ada lima provinsi juga menjadi pilot project, di antaranya tiga di pulau Jawa, satu di Sumatera dan Sulawesi.

“Kami berharap Kalimantan Selatan ini menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalsel, Irfan Sayuti, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga Pemprov Kalsel Inisiasi Konektivitas dan Sinergitas Kalimantan Menyongsong IKN

Baca Juga Besok, DPRD Kalsel Paripurna Istimewa PAW Satu Anggota Dewan

Menteri Ketenagakerjaan era Presiden Gusdur ini mengatakan, pelaksanaan GNP2DS dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan baik tingkat pusat dan daerah secara lintas sektor diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, daya saing dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini, sebutnya, sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional.

Melalui Perpres No.1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional, ujarnya, menargetkan bonus demografi resolusi industri 5.0. Secara umum, industri 5.0 mengedepankan teknologi yang meningkatkan otomatisasi dan digitalisasi dalam industri dan sektor produksi.

“Maka sesudah keluar Perpres ini kita akan menggunakan bonus demografi ini sampai 2035 diharapakan kita sudah menjadi negara dengan berpendapatan tinggi dan di 2045 negara sudah sejahtera dan makmur,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kalsel, Irfan Sayuti mengapresiasi Kalsel dipilih sebagai pilot project nasional. Hal tersebut, ucapnya, menjadi motivasi tersendiri bagi Kalsel dan berkomitmen mengimplementasikan yang tertuang dalam Perpres.

“Tujuan mulia ini tentunya akan kita perjuangkan. Melalui acara hari ini kita akan mengupas dan menganalisa berbagai peluang-peluang dalam pengembangan produktivitas,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Kalsel saat ini terbilang positif di angka 5,12 persen. Ke depannya, dia berharap proses lebih baik terwujud dengan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing.

“Semoga dengan penunjukan Kalsel ini, kita bisa berpeluang selain di dunia investasi, juga meningkatkan produktivitas dari sisi ketenagakerjaan,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi