Kalsel dan Kalteng Berembuk Bahas Sungai Dangkal Hingga 0,5 Meter

Rapat DPRD Kalsel bersama DPRD Kalsel membahas terkait pelebaran jalan negara dan pendangkalan Sungai Barito. (foto:rizqon/klikkalsel)
Rapat DPRD Kalsel bersama DPRD Kalsel membahas terkait pelebaran jalan negara dan pendangkalan Sungai Barito. (foto:rizqon/klikkalsel)
BANJARMASIN, klikkalsel.comDPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) menerima wakil rakyat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (22/7/2020).
Lawatan provinsi tetangga itu menindaklanjuti optimalisasi Sungai Barito yang menghubungkan dua wilayah, kini kondisi dangkal sehingga menghambat perekonomian dan transportasi air.
Pertemuan berlangsung di ruang Komisi III DPRD Kalsel yang dipimpin Ketua Komisi III, H Sahrujani dengan pokok pembahasan Optimalisasi Sungai Barito. Dalam rapat, turut dihadirkan Dinas Perhubungan dari kedua provinsi tersebut.
Sahrujani mengatakan, kondisi Sungai Barito Barito alur Anjir Serapat Kalsel yang lintasannya meliputi Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulau Pisau, Kabupaten Barito Utara dan daerah lainnya, mengalami kedangkalan 0,5 meter, sehingga berdampak terhadap perekonomian dan jalur transportasi sungai untuk kapal kecil dan sedang.
Baca Juga : Pengemis Berkedok Penjual Yassin Ngamuk, Dua Warga Alami Luka Tusuk
“Kalau misalnya ini dikeruk sesuai apa yang kita rencanakan, sesuai dengan kunjungan kita ke Kapuas itu. Ini akan memperlancar arus ekonomi dan membuat barangkali komoditas perekonomian murah dari sisi harga,” ujarnya kepada awak media seusai rapat.
Kader Partai Golkar ini menambahkan, jalur transportasi sungai mempunyai keunggulan tersendiri. Misalnya, tonase angkutan barang yang lebih banyak dibandingkan jalur darat.
“Bisa respon pemerintah pusat, bahwa ini akan dilaksanakan pengerukan seperti yang kita rencanakan,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalteng, H Maruadi mengatakan, pemerintah pusat perlu mempertimbangkan dan membantu apa yang direncanakan Kalsel dan Kalteng untuk pengoptimalisasian Sungai Barito. Ia mengatakan, kedangkalan sungai begitu berdampak bagi kedua wilayah.
“0,5 meter kedalamannya, kalau pasang 1 setengah meter. Kapal dagang aja tidak bisa masuk,” ujarnya.
Selain optimalisasi sungai, Maruadi menerangkan kunjungan kerja pihaknya juga membicarakan pelebaran jalan negara yang menghubung antar provinsi. Terlebih Kalsel dan Kalteng merupakan gerbang ibu kota negara yang baru.
“Jadi kita mau kerjasama membentuk MoU percepatan pembangunan Kalsel-Kalteng terutama jalan negara pelebarannya dan yang kedua masalah pendangkalan sungai dan pengerukan sungai diperkirakan dari Anjir Banjar perbatasan Kalsel maupun Kalteng sebesar 28 kilometer,” pungkasnya.(rizqon)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan