KAHMI dan HMI Kalsel Ingatkan Banjarbaru Perlu Kepemimpinan Definitif Demi Kemaslahatan Umat

Presidium Majelis Wilayah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Kalsel, Prof Ani Cahyadi menyampaikan sambutan saat halal bihalal bersama KAHMI Kota Banjarbaru.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Merespon proses demokrasi Pilkada Banjarbaru yang akan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) pada 19 April 2025 mendatang, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengambil sikap untuk mendukung pembangunan yang terus berkelanjutan dan mengutamakan kemaslahatan umat.

Presidium Majelis Wilayah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Kalsel, Prof Ani Cahyadi mengatakan Banjarbaru sebagai ibukota Provinsi Kalsel serta gerbang Ibukota Negara (IKN), jangan sampai terisi kekosongan dalam pemerintahan yang akan berdampak pada pembangunan kota itu sendiri.

Oleh karena itu, menurut akademisi UIN Antasari ini berpendapat jangan sampai terisi kekosongan dalam pemerintahan yang akan berdampak pada pembangunan kota itu sendiri.

“Proses demokrasi di Banjarbaru akan berlangsung pada PSU beberapa hari mendatang, kita berharap kepemimpinan definitif agar pembangunan ibu kota provinsi Kalsel ini terus berjalan, apalagi kita sebagai pintu gerbang IKN,” tuturnya usai menghadiri halal bihalal KAHMI Kota Banjarbaru, akhir pekan tadi (12/04/2025).

Baca Juga DPRD Kalsel Turut Meriahkan HUT ke-58 KAHMI

Baca Juga Pererat Silaturahmi, Pengurus Ponpes Rakha Amuntai Bertemu dengan Hasnuryadi Sulaiman

Dia menegaskan, HMI sangat menghargai proses demokrasi yang berjalan di Indonesia hari ini terkhusus demokrasi yang berjalan di Banjarbaru. Namun jangan sampai kepentingan-kepentingan oleh segelintir orang maupun kelompok malah menimbulkan mudarat, menghambat pembangunan maupun program program yang lebih besar untuk kemaslahatan umat.

“Banjarbaru perlu kepemimpinan yang definitif, jangan sampai terjadi kekosongan kepemimpinan yang malah menimbulkan mudarat lebih besar dan mengorbankan kemaslahatan umat,” tegasnya.

Di tempat terpisah, Abdi Aswadi Ketua BADKO HMI Kalsel turut menegaskan pandangan, Banjarbaru sebagai kota sentral Kalsel saat ini sudah menjadi perhatian nasional dan HMI khusunya.

Disebutkannya proses Pilkada di Banjarbaru juga menjadi pelajaran hukum baru baik bagi penyelenggara maupun masyarakat.

Namun ia mengingatkan Banjarbaru yang akan menghadapi PSU beberapa hari kedepan, jangan sampai terjadi kekosongan kepemimpinan yang berdampak pada terhambatnya pembangunan hanya karena kepentingan-kepentingan politik.

“Jangan sampai terjadi kekosongan kepemimpinan, apalagi berdampak pada pembangunan yang malah merugikan masyarakatnya. Apalagi kita dihadapkan dengan satu paslon dan satu kotak kosong dalam pemilihan nanti, kiranya masyarakat Banjarbaru bisa dengan bijak menggunakan hak pilihnya dalam PSU nanti agar Walikota definitif bisa segera melayani kepentingan publik,” ucapnya.

Menurutnya, sikap HMI hari ini terhadap proses demokrasi di Banjarbaru bukan tidak berdasar, sebagimana tujuan HMI itu sendiri yang lebih memprioritaskan kemaslahatan bagi umat dan bangsa.

“Sesuai dengan tujuan HMI itu sendiri, kita tegas untuk mengawal kemaslahatan umat dan bangsa,” tandasnya. (rizqon)

Editor: Abadi