BANJARMASIN, klikkalsel – Jumlah atlet binaan Koni Kalsel menyusut, dari 99 hanya tersisa 69 atlet. Pengurangan atlet potensial program Wasaka 2017 lalu itu, berdasar hasil evaluasi kejurnas dan kerajinan atlet menjalani latihan.
“Keputusan itu sesuai hasil rapat kerja pengurus KONI Kalsel dengan satuan Binpresnya,” ucap Ketua Umum Koni Kalsel H Bambang Heri Purnama, Jumat (19/1/2018)
Pertimbangan lain, katanya, pengerempengan atlet berkaca pada hasil kejurnas yang dilaksanakan cabor tahun lalu.
Walau begitu, ia memastikan, untuk meningkatkan prestasi olahraga Kalsel pihaknya tidak hanya melakukan eliminasi tetapi juga promosi masuk tim wasaka. “Jadi ada yang keluar, bertahan dan atlet baru,” timpalnya.
Ia menjelaskan, program Wasaka tidak hanya berdasarkan potensi dan prestasi atlet, tetapi juga komitmen dalam menjalani latihan.
“Jaminannya adalah prestasi atlet di Kejurnas, dan apabila gagal resiko tereliminasi atau dicoret dan dikembalikan bisa saja,” tuturnya.
Mendukung perkembangan atlet tersebut, disiapkan pelatih potensial selevel Pelatnas, didukung sarana dan prasarana standar serta dana yang memadai.
Sehingga, atlet Wasaka meraih hasil terbaik yakni medali emas. Tentu saja untuk PON 2020 dan 2024. (iyan)
Editor : Farid
