Jenazah di Pantai Batakan Ternyata Penumpang Kapal yang Menceburkan Diri

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana memimpin proses evakuasi jenazah dari kapal pencarian dan pertolongan ke mobil ambulan di Pelabuhan Tri Sakti Banjarmasin.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tim SAR Gabungan menemukan jenazah penumpang kapal yang menceburkan di muara Sungai Barito. Jasad penumpang kapal tersebut ditemukan di Pantai Batakan, Kabupaten Tanah Laut, Minggu (28/12/2025) siang.

Penumpang kapal itu diketahui bernama Sumardi (44), warga Lombok Timur. Sumardi dilaporkan menceburkan diri dari atas kapal pada Kamis (25/12/2026) dini hari.

Usai ditemukan, jenazah langsung dievakuasi menuju Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, sebelum dibawa ke Ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Banjarmasin, I Putu Sudayana, menerangkan operasi pencarian dilakukan selama tiga hari sejak laporan awal diterima dari otoritas pelabuhan.

Tim SAR Gabungan langsung dikerahkan dengan sejumlah armada laut di tengah cuaca buruk. Pada hari pertama pencarian, hujan disertai jarak pandang terbatas sehingga belum membuahkan hasil.

“Pencarian dilanjutkan keesokan harinya dengan perluasan area, namun korban belum ditemukan,” ujar Putu di Pelabuhan Trisakti, Minggu malam.

Baca Juga : Momen 5 Rajab Sekumpul, Jemaah Dapat Pantau CCTV Lalu Lintas Online Untuk Melihat Arus Kendaraan

Baca Juga : Kawasan Tanjung Rema Martapura Terendam Banjir Hingga Pinggang Orang Dewasa

Memasuki hari ketiga, area pencarian kembali diperluas ke arah timur. Sekitar pukul 11.30 Wita, korban akhirnya ditemukan berada jauh di luar radius awal pencarian.

“Korban ditemukan sekitar 32 nautical mile dari titik awal, diduga kuat terbawa arus laut dan angin musim barat yang cukup kencang,” ujarnya.

Identitas korban dipastikan melalui ciri-ciri fisik yang melekat, termasuk gelang yang dikenakan. Sementara terkait motif kejadian, Putu menegaskan hal tersebut berada di luar kewenangan Tim SAR.

“Kami fokus pada tugas kemanusiaan, yakni menemukan dan mengevakuasi korban,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan sekaligus Kepala Posko Nataru, Yuniarsono, menyebutkan bahwa prosedur keselamatan di atas kapal sebenarnya telah diterapkan, seperti pemasangan CCTV, papan larangan, dan pagar pembatas.

“Namun pengawasan tidak mungkin dilakukan setiap saat. Ke depan, operator kapal akan kembali diingatkan agar meningkatkan pemantauan demi mencegah kejadian serupa,” pungkasnya.(rizqon)

Editor: Amran