Jelang Nataru, Pemko Banjarmasin Pastikan Stok dan Harga Sembako Terkendali

Pemko Banjarmasin bersama TPID saat melakukan monitoring ke pasar tradisional dan modern jelang Nataru

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) Pemko Banjarmasin melakukan monitoring ke pasar tradisional dan modern guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah ancaman cuaca ekstrem.

Monitoring pasar tersebut dipimpin Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Taufik Rivani, bersama Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sianne Apriliawati, serta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Banjarmasin.

Taufik mengatakan bahwa menjelang Nataru ini Pemko Banjarmasin harus melihat dari komparasi data terakhir, inflasi di Banjarmasin masih terkendali.

Baca Juga Jelang Nataru, EVP HSSE PLN Pastikan Kesiapan Sistem Keamanan Obyek Vital Kelistrikan Kalimantan Selatan

Baca Juga FKPT Kalsel Perkuat Sinergi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Jelang Nataru

“Angkanya cukup baik meskipun kita menghadapi pancaroba dengan curah hujan tinggi, seperti informasi dari BMKG. Stok sembako, baik di pasar tradisional maupun ritel, masih terjaga,” ucapnya, Rabu (4/12/2024).

Ia mengungkapkan, beberapa komoditas memang menunjukkan kenaikan harga, terutama cabai rawit dan bawang merah.

Menurutnya, kenaikan ini dipengaruhi oleh kondisi hujan yang mempersulit produksi. Kendati demikian, secara keseluruhan, stok bahan pokok seperti beras tetap aman berkat panen raya nasional.

“Khusus beras, di sini masyarakat Banjar terbiasa dengan jenis unus dan mayang. Stoknya terkontrol dengan baik, dan kita optimistis ini akan terus stabil hingga akhir tahun,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga kestabilan harga maupun ketersediaan bahan pokok di tengah ancaman perubahan cuaca tentu sangatlah diperlukan.

Lewat monitoring ini, Pemko Banjarmasin menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga kestabilan ekonomi lokal dan mengatasi potensi masalah pangan jelang perayaan besar.

“Permintaan menjelang Nataru mungkin akan meningkat, tetapi kita pastikan tetap dalam tahap kewajaran. Kami juga terus mendorong budidaya cabai dan bawang sebagai solusi jangka panjang,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran