BANJARMASIN, klikkalsel – Jam tangan biasanya dipakai semua kalangan, baik muda maupun tua, pria atau perempuan, hingga anak-anak, sebagai pendukung penampilan.
Mungkin kondisi inilah yang membuat jasa servis jam tangan mampu bertahan. Walaupun jumlahnya kian surut.
Selasa (5/6/2018) Klikkalsel, di kawasan Sudimampir tepatnya di Samping Masjid Noor Banjarmasin.
Salah satu yang masih bertahan adalah Suhaimi warga Pekapuran Raya Banjarmasin. Pria 56 tahun tersebut sudah 30 tahun menekuni usaha servis jam tersebut, hingga saat ini masih bertahan.
Jenis merk jam mungkin ngak perlu kita tanya dari merk mahal dan kualitas terbaik hingga karakteristik Suhaimi sudah bisa mengenalinya dengan baik dan cermat.
“Dulu yang memakai jam tangan jarang dan rata rata orang berduit, sekarang jam tangan murah,†kata Suhaimi
Banyak teman seprofesinya yang tak lagi melakoni usaha tersebut, Suhaimi tetap bertahan di sebuah lapak dan setia menanti pelanggan.
Di dalam etalase miliknya berjajar aneka merk jam tangan usai di servis. Baik yang lama maupun baru. Dia membuka lapaknya mulai pukul 09.00 hingga 17.00 Wib.
“Alhamdulillah para pelanggan saya masih tetap datang, baik servis jam atau ganti baterai,†kata bapak dua anak tersebut.
Sesekali Suhaimi melayani tukar tambah jam tangan. Dari dahulu hingga sekarang, kata dia, kerusakan jam kebanyakan pada motor penggerak dan ganti baterai. Ongkos perbaikan tergantung tingkat kerusakan. Rata-rata, Rp20 ribu hingga Rp200 ribu tergantung merk dengan suku cadangnya.
Karena pemain lama, Suhaimi yang akrab dipanggil Ami sudah memiliki banyak pelanggan. Mereka datang dari berbagai sudut Banjarmasin.
Meski usianya tak lagi muda, Ia tetap teliti memperbaiki jam tangan. Padahal, banyak onderdil yang kecil. “ Ini sudah menjadi mata pencaharian saya. Jadi, harus selalu teliti,†jelasnya. (azka)
Editor : Farid
