BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebanyak 15 orang dari Aliansi Pekerja Buruh Banua, yakni KSPSI Kalsel, FSPMI kalsel dan KSBSI kalsel berangkat menuju Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa bersama ribuan buruh lain dari seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua KSPSI Kalsel, H Sadin Sasau saat berada di Bandara Syamsudin Noor, Jumat (13/2022).
“Ada 15 orang yang berangkat ke Jakarta,” ujarnya.
Demo yang digelar besok, Sabtu (14/1/2023) tersebut ujarnya dalam rangka menolak penerbitan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga Cegah Kamtib, Lapas Narkotika Karang Intan Rutin Rutin Gelar Pemeriksaan
Baca Juga Kapolresta Banjarmasin Ajak Forum Ojek Online Mitra Polri Jaga Situasi Kamtibmas
Menurutnya ada sembilan inti permasalahan yang ada di dalam Perppu Cipta Kerja. Kesembilan isu itu terkait dengan pengaturan upah minimum, pengaturan outsourcing, pengaturan uang pesangon, pengaturan buruh kontrak, pengaturan PHK, pengaturan TKA, pengaturan sanksi pidana, pengaturan waktu kerja, dan pengaturan cuti.
Ditanya keputusan pihaknya mengikuti unjuk rasa di Jakarta, Sadin Sasau menjelaskan bahwa buruh tidak ingin membuat situasi Kamtibmas di Kalimantan Selatan yang telah terjaga baik terganggu dengan adanya aksi unjuk rasa.
“Untuk menjaga situasi buruh tidak melaksanakan aksi di Kalsel, namun tetap memperjuangkan hak kaum buruh dengan bergabung aksi di Istana,” lanjutnya.
Hal ini diambil setelah melakukan sejumlah pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Kalsel dan Dir Intelkam yang telah memberikan masukan asistensi terhadap perjuangan pihaknya.
“Terima kasih kepada Bapak Kapolda Kalsel melalui Dir Intelkam yang telah memberikan masukan dan asistensi terhadap kami,” pungkasnya. (David)
Editor: Abadi