Sosial  

Inisiasi Penanaman Sorgum di Kalsel, AKBP Asep Sayidi Wijaya: Manfaatkan Lahan Eks Tambang dan Lahan Tidur

Inisiasi Penanaman Sorgum di Kalsel, AKBP Asep Sayidi Wijaya: Manfaatkan Lahan Eks Tambang dan Lahan Tidur

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sorgum adalah jenis tanaman serealia yang mudah tumbuh di berbagai jenis lingkungan tanah dan punya potensi besar untuk dikembangkan di wilayah tropis dan kering. Karena budidaya sorgum di lahan kering mudah dilakukan, tanaman pangan yang berasal dari Afrika tersebut berpotensi dikembangkan di Indonesia, salah satunya Kalimantan Selatan.

Guna merealisasikan hal tersebut, AKBP Asep Sayidi Wijaya mulai gencar melakukan sosialisasi penanaman Sorgum di Kalimantan Selatan kepada sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat kawasan Kecamatan Pengaron, Sebamban serta beberapa wilayah lain.

Dalam sosialisasi yang digelar di Banjarmasin tersebut, pria yang saat ini menjabat sebagai Kabag Bin Ops Polda Kalsel ini menerangkan bahwa Sorgum kini telah menjadi program Presiden Joko Widodo sebagai alternatif pangan pengganti gandum.

Alasan lain ia menginisiasi penanaman Sorgum di kawasan Pengaron dan Sebamban ialah karena Sorgum termasuk varian tanaman yang tahan terhadap segala situasi, termasuk dilahan eks tambang.

“Ini akan kita bagikan bibit untuk ditanam dengan memanfaatkan lahan-lahan eks tambang yang belum di reklamasi, tentu dengan modifikasi tanah terlebih dahulu,” ucapnya, Selasa (26/12/2023).

“Biasanya area eks tambang akan di reklamasi dengan tanaman keras, ini kita coba dengan tanaman yang lebih cepat produksinya. Tiga bulan sudah bisa panen,” sambungnya.

Baca Juga : Natal 2023, Sebanyak 11 Warga Binaan di Lapas Kelas IIA Banjarmasin Dapat Remisi

Baca Juga : Pastikan Listrik Aman di Malam Tahun Baru dan Pemilu 2024, PLN UID Kalselteng Siagakan 1.955 Personel

Ia berharap ke depan pembiayaannya dapat menggandeng dana CSR dari sejumlah perusahaan tambang.

Ia menargetkan tahun depan dapat dilakukan panen dikisaran 50 sampai 100 hektar di Kalsel. Dimana dalam asumsinya dalam satu hektar dapat dipanen sebanyak 5 ton.

“Harga pasaran di level petani dikisaran Rp 3 ribu. Dalam satu tahun dapat dilakukan panen sebanyak 3 kali. Untuk buyer sudah ada dan mudah ditemukan,” jelasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, alasan lain ia melakukan sosialisasi penanaman Sorgum ialah karena menurut riset yang dilakukannya tanaman ini tahan terhadap cuaca panas.

Tanaman ini ujarnya dapat di tanam di lahan-lahan tidur tak terpakai guna meminimalisir terjadinya kebakaran lahan.

“Sehingga saat musim kemarau tidak terjadi kebakaran lahan,” ujarnya lagi. (David)

Editor: Abadi