BANJARMASIN, klikkalsel.com – Zakat fitrah biasanya wajib ditunaikan menjelang hadirnya bulan Syawal atau mendekati lebaran Idul Fitri.
Atas hal itu, Ketua MUI Banjarmasin Habib Ali Khaidir mengatakan, Kementerian Agama Banjarmasin bersama Pemerintah Daerah, MUI Banjarmasin, Baznas, Bimas Islam serta perwakilan lainnya telah memutuskan besaran zakat fitrah sebanyak 3,5 liter (2,7) kg, pada 25 Syaban 1445 H atau 6 Maret 2024.
Adapun besaran zakat fitrah yang tertuang dalam keputusan bersama tersebut, untuk kategori minimal Rp 70 ribu hingga Rp 40 ribu perorangnya. Dengan rincian sebagai berikut.
Beras Unus, Mayang , Mutiara dan sejenisnya Rp70 ribu.
Beras Siam, Unus, karan Dukuh dan sejenisnya Rp65 ribu.
Baca Juga : Tadarus Al-Quran di Masjid Sultan Suriansyah Dilakukan Turun Temurun saat Bulan Ramadan
Baca Juga : Ibu Hamil dan Menyusui di Bulan Ramadan, Diganti Dengan Bayar Fidyah atau Qadha Puasa?
Beras Ganal, biasa Rp60 ribu. Lalu Beras Rojolele, Pandan Wangi dan sejenisnya Rp55 ribu. Beras dolog dan sejenisnya Rp 40 ribu.
“Bahwa zakat fitrah atau zakat al-fitr merupakan salah satu jenis zakat yang diwajibkan kepada setiap manusia, baik lelaki dan juga perempuan muslim. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, pembayaran zakat fitrah ini dilakukan pada bulan Ramadhan dalam menyambut Idul Fitri,” kata Ali Khaidir, Sabtu (30/3/2024).
Menurutnya, zakat tersebut bertujuan untuk mensucikan harta serta diri manusia setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Namun di luar tujuan tersebut, zakat fitrah juga dapat dianggap sebagai bentuk rasa peduli manusia terhadap orang yang kurang mampu.
“Bagi mereka yang wajib membayar pertama beragama Islam dan Merdeka, menemui dua waktu yaitu diantara bulan Ramadhan dan Syawal walaupun hanya sesaat dan mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungan pada hari raya dan malamnya,” katanya. (azka)
Editor : Akhmad