Infrastruktur Minim, Investor Ogah Berinvestasi

BANJARMASIN, klikkalsel – Perkebunan kelapa sawit terus berkembang di daerah ini, seiring dengan itu, bisnis kelapa sawit mulai diincar sejumlah investor baik yang dari luar maupun dalam negeri.

Bisnis kelapa sawit di Kalsel harus didukung dengan infrastruktur untuk menambah daya tarik investor. (foto : net)

Perkembangan kebun kelapa sawi di sejumlah kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu (Tanbu) memang peluktuatif. Kadang minat investor terpukau namun dilain waktu juga enggan menjalankan bisnis tersebut.

Beberapa hal yang menjadi minat investor kurang menggeliat menjalankan bisnis tersebut, diantaranya, minimnya pembangunan infrastruktur disejumlah kabupaten menjadi salah satu penyebab rendahnya pemodal di sektor pengolahan kelapa sawit. Bila pun investor berani menanamkan modal, maka wajib mengeluarkan dana besar.

Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo mengemukakan, pengolahan kelapa sawit sebenarnya memiliki potensi besar untuk menyumbang pendapatan bagi daerah. Namun kata dia, besarnya dana yang diperlukan jika ingin berinvestasi di daerah tersebut juga perlu dipertimbangkan.

“Selain itu belum adanya sarana pengolahan dan investor yang mau turut membangun justru berdampak pada rendahnya perputaran pendapatan dari sektor tersebut. Saat ini hanya terbatas pada produksi kelapa sawit untuk diekspor,” ucap Iman Suprastowo kepada klikkalsel Selasa (24/10/2017).

Sedangkan kondisi keuangan pemerintah daerah ditambahkannya juga belum memungkinkan untuk membangun sendiri pabrik pengolahan kelapa sawit. Maka kata dia, setidaknya pembangunan infrastruktur wajib diagendakan pemerintah. “Kita ingin sawit jadi primadona usaha di daerah ini,” pungkasnya. (elo syarif)

 

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan