BANJARMASIN,klikkalsel- Pemerintah pusat berkomitmen penuh pada peningkatan kesehatan baik berupa fasilitas maupun tenaga kesehatannya.
Apalagi saat ini pemerintah juga memberikan kebijakan yang mendukung peningkatan kafasitas ahli kesehatan di tanah air agar dapat bersaing dengan ahli kesehatan di negara lain.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Kesehatan DR Muhammad Rudiansyah dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Mahligai Pancasila, Rabu (6/3/2019).
“Di ASEAN Free Trade Area (AFTA) ini nanti permasalahan kesehatan saat ini masih menjadi perkecualian. Tapi di Januari 2020 kita tidak bisa lagi menutup diri. Kita akan bersaing dengan para doker, ahli kesehatan seperti perawat, bidan dari luar Indonesia,”katanya.
Ia melihat, Filipina hampir ribuan dokter yang menganggur sedagkan di tanah air banyak perawat yang mencari pekerjaan dan para dokter spesialis menolak untuk ditempatkan dibeberapa daerah, kabupaten atau dusun karena fasilitas kesehatan yang belum memadai.
“Sehingga dengan berlakuknya AFTA seperti ini kita harus hati-hati. Desa-desa yang memerlukan tenaga ahli kesehatan akan dimasuki teman-teman dari luar (Indonesia), tentu menjadi pekerjaan rumah nantinya,†tambahnya.
Namun dijelaskannya, dengan sistem tersebut langkah pemerintah yang telah menerapkan sistem baru dalam pendidikan kedokteran di Indonesia, yaitu sistem pendidikan berbasis kompetensi akan lebih terealisasi.
“Artinya tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai kompetensinya namun pemerintah daerah maupun pusat hendaknya juga menyaring dokter asing masuk kenegara kita dan benar-benar memiliki syarat-syarat tertentu,” pintanya.(azka)
Editor : Alfarabi