KOTABARU, klikkalsel- Lagi-lagi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) turun ke jalan dan berunjukrasa di halaman gedung DPRD, dan bupati Kotabaru Senin, (24/9/2018).
Namun demikian, karena pengunjukrasa merasa kecewa aksinya tidak direspon dan dijumpai bupati, maka mereka mengancam bakal menggelar aksi serupa dengan jumlah masa yang besar.
Wahid Hasyim, selaku orator aksi ujukrasa mengaku kecewa karena bupati Kotabaru H Sayed Jafar tidak berkenan menjumpai untuk duduk bersama membahas sejumlah aspirasi yang menjadi tuntutan mahasiswa.
“Tentu saja kami sangat kecewa sekali. Bupati tidak berkenan menjumpai kami tadi. Karena itu, nanti kami akan turun lagi berunjukrasa dengan masa yang lebih besar,” ujar Wahid, saat dijumpai wartawan usai aksinya.
Menurut Wahid, beberapa poin aspirasi yang menjadi tuntutan mahasiswa kepada bupati, termasuk DPRD Kotabaru. Diantaranya meminta penjelasan secara lisan dari bupati, dan wakil bupati capaian visi dan misi tahun berjalan.
Selanjutnya, mahasiswa juga meminta agar ada penjelasan kepada masyarakat terkait defisit anggaran APBD tahun berjalan, juga meminta agar DPRD Kotabaru segera menstabilkan sistem pemerintahan yabg carut-marut, dan meminta agar bupati dan wakilnya menjelaskan hubungan yang tidak harmonis sesuai isu yang beredar.
“Yang terakhir kami meminta agar bupati dan wakilnya bisa menjelaskan tentang pendanaan kegiatan touring, beserta tujuannya,” pungkasnya menutup.
Dalam kesempatan tersebut, mewakili bupati, Asisten Gusti Syamsul Bahri, menyampaikan akan menyampaikan tuntutan dan aspirasi mahasiswa.
“Aspirasi kalian kami terima, dan nanti semua tuntutan akan disampaikan ke bupati,” ujar Syamsul Bahri, dihadapan pengunjukrasa. (duki)
Editor : Farid
