TANJUNG, Klikkalsel.com – Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu dicabut, namun pasar dan ritel modern di Tabalong tetap mengalami kekosongan minyak goreng.
Diketahui, menurut penelusuran yang dilakukan Klikkalsel.com di beberapa tempat seperti Mini market Borneo, Cendrawasih, Maritza Mart hingga beberapa toko di Pasar Tanjung kebanyakan mengaku masih mengalami kekosongan stok minyak goreng.
Seorang Karyawan di Mini Market Cendrawasih, Muhammad Syafii membeberkan bahwa pihaknya sudah mengalami kekosongan minyak goreng sejak 5 hari yang lalu.
Ia mengaku bahwa sudah mengetahui adanya penghilangan HET minyak goreng, sehingga pihaknya merencanakan akan mengorder kembali sesuai ketersedian minyak goreng dari sales.
“Tergantung sales, kalau ada maka diorder,” ujarnya.
Baca Juga : HET Dicabut, Harga Minyak Goreng Kemasan Langsung Melonjak
Baca Juga : Bahan Pokok di Pasar Tanjung Diprediski Naik Hingga Lebaran, Bawang Merah Sempat Rp 40 Ribu/kilo
Sedangkan seorang pedagang di Pasar Tanjung, H Ahmad mengaku bahwa sementara ini kondisi minyak goreng ditempatnya menipis dalam satu minggu kemarin.
“Ada saja (minyak goreng) tapi tidak banyak, karena harga masih tidak menentu,” tuturnya.
Ia mengaku kebingungan dengan adanya keputusan pemerintah, yaitu yang berasal Rp 14 ribu namun kenyataan harga minyak goreng naik, sehingga Ahmad bingung bagaimana menjual.
Ahmad menceritakan bahwa ia baru saja memesan minyak goreng kemasan standar dengan harga Rp 24 ribu perliter , sehingga ia secara otomatis akan menjual diatas harga tersebut.
“Otomatis kami menjual 25 ribu,” tuturnya.
Ia berharap kepada pemerintah agar menstabilkan kondisi minyak goreng dengan berbagai jenis, sehingga memudahkan para penjual dalam melayani pembeli. (Dilah)
Editor: Siti Nurul