BANJARMASIN, klikkalsel– Wakil Walikota Banjarmasin, Hermansyah memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK terkait kasus Raperda Pernyataan Modal PDAM Bandarmasih di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Selasa (13/3/2018).
Sidang penyampaian keterangan saksi dilakukan terpisah, diawali dengan Jefry memberi keterangan dihadapan Ketua Majelis Hakim, Sihar Hamunangan Purba.
Sementara giliran Hermansyah yang biasa dikenal tegas oleh jajaran, justru lebih banyak menjawab lupa setelah ditanya JPU dan pihak Majelis Hakim. Meskipun sebelum sidang berjalan, para saksi sudah bersumpah akan memberikan keterangan yang sebenarnya.
“Saya lupa, sebab terlalu banyak memberikan keterangan untuk kasus ini,” jelas Hermansyah, bahkan kata lupa diucapkannya hampir beulang ulang.
Bahkan, JPU sempat membantu Hermansyah untuk mengingat kejadian saat ia di BAP oleh pihak penyidik KPK. Sementara, Sihar Hamunangan Purba juga menanyakan apakah Hermansyah juga ikut campur tangan dalam proyek PDAM Bandarmasih.
Tekanan tersebut terus dilakukan JPU dan Majelis Hakim, namun tetap Hermansyah mengatakan lupa, yang juga didengar oleh para awak media.
Sementara, Muhammad Takdir selaku JPU menyimpulkan bahwa dari keterangan saksi sebelumnya dan Wakil Walikota, Hermansyah pasti ada sesuatu hal yang ditutupi. Bahkan, Hermansyah memberikan keterangan jauh dari apa yang disampaikan saksi sebelumnya.
“Hal tersebut, otomatis menimbulkan tanda tanya, apalagi keterangan dari Wawali yang sangat beda dari keterangan saksi sebelumnya,” ucapnya sebelum sidang dilanjutkan sore.
Sementara itu, Hermansyah mengatakan tidak bisa memberikan komentar terkait keterangan majelis hakim dan JPU saat dirinya ditanya dipersidangan.
“Yang jelas saya sudah sampaikan apa yang diawali dari proyek PDAM,” ujarnya kepada wartawan.(baha)
Editor : Amran
