Religi  

Haul Akbar Guru Sekumpul, Cermin Kebersamaan dan Keikhlasan Warga Kalsel

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sepekan ini cerita tentang Haul Akbar ke-18 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani dikenal Guru Sekumpul merupakan hal yang paling banyak diperbincangkan, baik itu di tengah masyarakat hingga dunia maya.

Dari haul yang digelar di kediaman pribadi Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor di Desa Keramat, Martapura hingga haul yang digelar di Mushalla Ar Raudhah Sekumpul Martapura.

Keduanya sama-sama dipadati lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru, baik itu dari Pulau Kalimantan maupun dari luar. Bahkan konon beberapa diantaranya sengaja datang dari luar negeri.

Haul wali Allah keturunan Syech Muhammad Arsyad Al Banjari ini juga menjadi magnet kemurahan dan keikhlasan hati warga Kalimantan Selatan (Kalsel) dan sekitarnya.

Bagaimana tidak, setiap tahun di bulan Rajab menjelang pelaksanaan Haul Guru Sekumpul seperti ini.

Warga spontan tanpa perintah, secara sukarela dan dadakan membuka warung atau rest area yang menyediakan makanan hingga BBM gratis. Lokasi bisa di halaman mesjid, musala, persimpangan jalan hingga tanah lapang.

Baca Juga Ribuan Jemaah Haul Guru Sekumpul Salat Magrib Berjamaah: Diimami Guru Sa’duddin

Baca Juga Dahsyatnya Haul Guru Sekumpul dan Totalitas Relawan: Semua Karena Cinta!

yang ambil bagian untuk berbagi makanan dan minum gratis dalam momen tahunan ini.

Tanpa dikomando mereka akan melayani setiap pecinta Guru Sekumpul yang menuju lokasi haul. Berbagai menu mereka siapkan untuk disuguhkan, tanpa memberikan batasan jumlah yang bakal dilahap.

Ajaibnya, meski ratusan orang yang mampir di rest area tersebut, panitia seolah tak pernah kehabisan stok makanan untuk disuguhkan.

Bukan itu saja. Jasa tambal ban, BBM, angkutan, penginapan dan jasa pijat gratis dapat ditemukan dengan mudah dijalan-jalan. Intinya mereka akan ambil bagian dengan kapasitas dan kemampuannya masing-masing.

Seorang warga Kalimantan Timur yang entah namanya siapa, namun yang pasti tulisannya viral dibagikan di WA group mengungkapkan tidak pernah melihat atau menemukan fenomena ini, selain di Kalimantan Selatan, yakni saat pelaksanaan Haul Guru Sekumpul.

Diceritakannya, bagaimana ia bersama keluarga merasa terharu karena dilayani bak tamu agung saat singgah di rest area atau warung gratis tersebut.

Istri dan mertuanya sampai menangis tiada henti karena mendapatkan perlakuan tersebut. Pasalnya mereka tidak hanya ditawari makanan, namun juga ditanyakan perbekalan yang mau dibawa guna melanjutkan perjalanan.

Bahkan ia menyebut, seandainya ada jemaah haul yang nekat berangkat dari daerah asalnya hanya berbekal bensin. Niscaya ia tak akan kelaparan selama di perjalanan.

Keikhlasan dan kebersamaan yang ditunjukan warga Kalimantan Selatan ujarnya berada di “tingkatan dewa”. Tak akan ditemukan di penjuru dunia manapun, kecuali di Kalimantan Selatan.

Terlepas dari pro dan kontra umat menyikapi pelaksanaan haul ini. Dipastikan momen indah ini menyatukan masyarakat, menautkan hati dalam kebersamaan dan berbagi dengan keikhlasan.

Di tengah ramainya dikotomi di tengah masyarakat saat tahun politik seperti ini. Haul akbar ini menyatukan semuanya. Menjadi tauladan yang luar biasa dan dapat dibanggakan ke berbagai penjuru dunia.

Semua dilakukan tanpa memandang suku, ras dan partai politik. Apalagi hanya beda pilihan calon presiden. Semua bersama dalam cinta kepada sang guru agung, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani.

Semoga cinta, kebersamaan dan keikhlasan ini dapat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setiap harinya, bukan hanya saat perayaan haul. Cinta ini ditancapkan dalam di tengah kehidupan bermasyarakat. Hingga cinta yang diajarkan oleh Guru Sekumpul menjadi perekat perdamaian di hati umat.

Penulis : David
Editor : Akhmad