Hari Guru, Harapan Guru Honor Masih Diangkat PNS

Trya Wulan Sari saat memberi pengajaran kepada murid SMKN 4 Banjarmasin. (david/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Saat guru pegawai negeri sudah bisa menghela nafas lega, masih ada pendidik lain yang hanya bisa gigit jari yaitu guru honorer. Padahal mereka memiliki misi yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Banyak janji dan wacana pemerintah memperbaiki kesejahteraan guru honorer, tapi nyatanya nasib mereka masih begini-begini saja.

Trya Wulan Sari (24), salah satu guru honor di SMKN 4 Banjarmasin mengisahkan suka duka menjadi guru honor.

“Kadang kita mengajar lebih banyak jamnya dari pada guru PNS, tapi upah yang kita terima jauh di banding mereka. Jujur kami walau honorer juga ingin mendapatkan perlakuan yang sama dari pemerintah,” ujarnya.

Ia memilih bertahan menjadi guru walau hanya guru honorer karena panggilan hati dan mengajar itu sebuah amanah baginya. “Sangat bahagia rasanya bisa membagikan apa yang kita miliki kepada anak didik, goyunan dan tawa mereka membuat saya ingin terus berada di profesi ini,” ujar guru honor yang baru mengajar sejak 2014 lalu.

Nasib sama juga dirasakan Elinda Andriani (29), masih banyak kesenjangan terjadi antara guru honor dan PNS, padahal secara kualitas cara mengajar dan akademi sama.

“Jangankan tunjangan, saya telah mengajar selama 7 tahun lebih tapi belum NUPTK saja belum punya, kaya dipersulit,” keluh nya.

Padahal menurutnya Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kerja (NUPTK) sangat penting baginya dan guru honor lain, bukan hanya untuk PNS. Selain berfungsi untuk ikut Uji Kompetensi Guru juga menjadi bagian persyaratan mendapatkan beasiswa.

Saat ditanya mengenai upah yang diterima dirinya mengaku sekarang mendapatkan Rp1 juta perbulan dari Pemprov. “Gaji dari pemprov satu juta perbulan, tapi kalo ada tambahan kerja kita dapat tambahan juga, walau dibawah UMP kita masih bersyukur,” aku guru yang mengajar Bahasa Indonesia ini.

Di Hari Guru Nasional ini guru meletakan harapan kepada pemerintah agar guru honor lebih diutamakan diangkat PNS, daripada guru baru. “Sebagai bukti pemerintah menghargai kontribusi dan jasa mereka selama ini dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandasnya. (david)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan