BANJARMASIN, klikkalsel – Penjualan gula sedang hangat diperbincangkan para pedagang dan pembeli di pasaran. Bahan pokok ini kembali mengalami kenaikan harga mencapai Rp16 ribu per kilogram, dalam kurun waktu 4 hari terakhir.
M Lutfi Ihsan, salah satu pedagang besar Toko H Robbah di Pasar Harum Manis Banjarmasin, mengatakan kenaikan gula telah terjadi tiga kali. Kenaikan harga partai mulai dari Rp 14 ribu hingga Rp 16 ribu
Ia pun mengungkapkan kenaikan harga tersebut adalah masalah klasik menjelang Ramadhan. Tutur Lutfi, pedagang di pasaran menyesuaikan harga pembelian di agen.
“Biasa itu kan sebulan hendak puasaan, kalau ini dua bulan sebulan hendak puasaan naiknya,” ujarnya kepada Klikkalsel.com, Kamis (5/3/2020).
Ia pun tak menampik jika di pasar eceran dijumpai harga lebih tinggi. Pasalnya menyesuaikan harga partai pembelian. Lanjut, lutfi harga per karung Gula isi 50 kilogram di tokonya Rp 790 ribu.
“Nah jadi per kilonya Rp 15,800 dibulatkan Rp 16.000. Kalau di pasar eceran bisa Rp 17.000 dan bisa lebih, tergantung pedagang eceran membeli harga partai,” terangnya.
Kata Lutfi, gula tersebut merupakan jenis gula jawa. Sepengetahuannya tahun ini tidak ada impor gula jenis rapirnasi, sehingga sulit untuk menekan kenaikan harga, alternatif masyarakat memenuhi kebutuhan pokok.
“Biasanya ada stok import dari pemerintah tapi tahun ini tak ada, makanya harga melambung,” pungkas pedagang lulusan S1 Manajemen.
Sementara itu, pantauan awak media di pasar Sungai Andai, harga gula eceran mencapai Rp 18 ribu per kilogram. Salah satu pedagang, Syamsul mengatakan terpaksa membandrol harga tingga, menyesuaikan pembelian harga partai.
“Harga gula naik empat hari ini sudah, aku jual Rp 18 ribu. Kadang pembeli setengah kilogram aja Rp 9 ribu. Mudahan harga gula normal lagi, ini malah naik terus,” harapnya. (rizqon)
Editor : Akhmad
