BANJARMASIN, klikkalsel.com – Berkebutuhan khusus tidak membatasi semangat Hardi dengan tekad, semangat yang kuat untuk meraih impian menjadi atlet lari kebanggan Banua.
Pria yang telah menginjak usia 25 tahun ini tak merasa minder, dan tetap percaya diri mencapai keinginannya meraih prestasi di setiap laga yang diikutinya.
Pria asal Banjarmasin ini menggunakan bahasa isyarat dan tulisan untuk berkomunikasi sehari-hari. Namun, kekurangan baginya bukan berarti batasan.
“Bagi saya, atlet lari itu untuk siapa saja,” ungkap hardi dengan bahasa tulisan saat ditemui klikkalsel.com, Jumat (18/9/2020).
Hardi yang sedang latihan bersama pelatihnya, Muhammad Firmansyah yang juga sebagai pengurus National Paralympic Committee (NPC) Kota Banjarmasin menerangkan bahwa Hardi sudah menjadi atlet sejak 2013 dan beberapa kali dikejuaraan ia menghasilkan prestasi.
Adapun prestasi yang sudah ia capai diantaranya pada tahun 2013. Hardi memperoleh dua medali emas di jarak 800 dan 1.500 meter kategori tunarungu putra saat tuan rumahnya peparprov pekan paralympic di Martapura.
“Event ini 4 tahun sekali,” ujar firmansyah selaku pelatih atletik NPC.
Ia menambahkan, tahun 2017 Hardi juga memperoleh juara pertama di jarak 800 meter dan juara kedua 400 pada saat tuan rumah Kabupaten Tabalong.
Meski di tengah masa pandemi dan semenjak ada kelonggaran dengan dihentikannya PSBB, para Atletik NPC bisa kembali latihan meski porsinya tidak seperti keadaan normal biasanya. Tujuannya untuk menjaga kebugaran dan fisik para atlet.
“Sepekan 2 kali latihan, kalau satu bulan tidak latihan kembali ke fisik dari awal lagi,” tuturnya.
Meski demikian, Hendri selalu dengan rutin dan serius pada saat berlatih, agar bisa memberikan hasil terbaik dan menjaga stamina bisa meningkat dan stabil sembari persiapan untuk menghadapi kejuaraan peparprov ke 4 di Kandangan tahun 2021 mendatang.
“Untuk lebih jelasnya belum ada info, terpenting atlet tetap terjaga fisiknya dan kapanpun sudah siap bertanding,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Amran
