Gelar FGD, DPMPTSP Tabalong Upayakan Tarik Minat Investor Untuk berinvestasi

DPMPTSP Tabalong ketika foto bersama dalam kegiatan FGD

TANJUNG, Klikkalsel.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tabalong menggelar Forum Grup Discussion (FGD) di ruang rapat Mal Pelayanan Publik (MPP), Selasa (12/8/2025).

Kegiatan FGD ini secara resmi dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Tabalong, Hj Hamida Munawarah yang diikuti perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), perwakilan kecamatan dan lainnya.

Plh Kepala DPMPTSP Tabalong, Muhammad Rasyid mengatakan, FGD ini bertujuan untuk menarik minat para investor untuk berinvestasi.

“Apa yang benar benar bisa memasarkan ke investor kira juga mereka bisa berminat berinvestasi di Kabupaten Tabalong,” katanya.

Sementara, Sekda Tabalong, Hj Hamida Munawarah menyampaikan, berdasarkan arah pembangunan nasional melalui program Asta Cita presiden yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun.

“Target ini bukan sekadar angka, tetapi komitmen untuk memperluas lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup dan mengoptimalkan sumber daya strategis bangsa,” ucapnya.

Menurutnya, arah kebijakan tersebut menjadi peluang bahkan sekaligus tantangan bagi Tabalong sebagai daerah strategis di wilayah Utara Kalimantan Selatan. Hal itu mengingat, Tabalong menjadi penghubung arus barang fan jasa antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga : Tak Berselang Lama Usai Kunjungan, Gibran Setujui Semua Usulan Program Pemkab Tabalong

Baca Juga : Sambangi 16 Desa di Tabalong, Ketua DPRD Kalsel Serap Aspirasi Warga Penyangga IKN

“Tabalong memiliki modal dasar yang kuat untuk berkontribusi terhadap pencapaian target nasional tersebut,” ujarnya. Batas

Sementara, berdasarkan fakta di lapangan realisasi investasi menunjukkan penurunan signifikan dalam empat tahun terlalu dari Rp3,5 triliun pada 2021 menjadi Rp1,1 triliun pada 2024.

Penurunan ini tidak hanya berdampak pada penerimaan daerah, tetapi juga pada kesempatan kerja, pertumbuhan UMKM dan penguatan sektor riil.

Sedangkan faktor penyebab penurunan ini di antaranya, kajian proyek investasi siap ditawarkan yang komprehensif sehingga promosi potensi daerah belum optimal, persaingan ketat antar daerah dalam menarik investor, terutama di sektor unggulan serta keterbatasan koordinasi lintas sektor dalam mengawal peluang investasi hingga terealisasi.

“Kondisi ini menuntut kita untuk tidak lagi bekerja biasa-biasa saja. Kita memerlukan peta jalan yang jelas, berbasis data dan mengarah pada target terukur,” jelas Hamida.

Ia pun mengajak seluruh pihak untuk memetakan peluang investasi yang akan disusun kajian studi kelayakan sebagai dasar pembuatan proyek investasi siap tawar.

“Mari kita gunakan kesempatan ini untuk menyatukan visi, menyinkronkan data dan mengonsolidasikan langkah, sehingga investasi di Tabalong tidak hanya meningkat nilainya, tetapi juga memperluas manfaatnya bagi masyarakat,” katanya. (Dil/adv)