Budaya, HSS  

Gelang Simpai Anyaman Khas Suku Dayak Meratus

Danu (Baju Merah) yang sedang menanyam gelang simpai di pergelangan tangang pelangganya.

KANDANGAN, klikkalsel.com – Mungkin sebagian masyarakat masih belum tahu oleh-oleh apa yang bisa dijadikan cinderamata jika berkunjung ke Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)

Dari sekian banyak oleh-oleh yang bisa didapat, salah satunya Gelang Simpai. Gelang tersebut merupakan anyaman khas Suku Dayak Meratus, dibuat dari batang rotan yang sudah diserut tipis dan tumbuhan serat pakis atau biasa disebut Alang Am yang hanya bisa ditemukan di lereng gunung.

Menariknya, sebagian besar Gelang Simpai dibuat langsung di tangan pemesannya.

Danu (Baju Merah) yang sedang menanyam gelang simpai di pergelangan tangang pelangganya.

Danu (24), seorang pemuda warga asli Desa Haratai, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS, terlihat mahir ketika menganyam Alang Am untuk membuat Simpai ke pergelangan tangan pemesannya di kawasan objek wisata Air Terjun Haratai.

Saat ditanya sudah berapa lama Ia melakoni jasa tersebut. Danu mengaku kurang lebih sudah 5 tahun melakukannya dan hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhanya.

“Kurang lebih 5 tahun,” ujarnya sambil menganyamkan simpai di tangan pelangganya, Minggu (2/1/2022).

Danu sendiri mempelajari kerajinan tradisional itu, turun temurun dari kakak kandungnya.

Lebih lanjut, ia bercerita untuk pembuatan gelang simpai sendiri terbilang cukup rumit dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit, bahkan hingga hitungan jam.

“Tergantung dari tingkat kesulitannya. Dari anyaman 9 hingga 12 dan ukuran besar kecilnya,” jelasnya.

Untuk 1 kali pembuatan Gelang Simpai, Danu menarik jasa mulai dari Rp 25 ribu, hingga Rp 50 ribu.

“Terkecuali kalau cincin Rp10 ribu,” ujarnya.

Danu menjajakan jasanya hanya setiap akhir pekan di objek wisata air terjun Haratai dan ketika libur saat pengunjung banyak berdatangan. Dari jasa itu, ia mampu membawa uang Rp 300 sampai Rp 400 ribu dalam seharinya.

“Sehari dapat Rp 300 sampai Rp 400 ribu, tapi itu tergantung wisatawannya,” jelasnya.

Bagi Suku Dayak Meratus, anyaman Simpai ini dulunya hanya sebagai aksesoris Mandau, yang memiliki tingkatan, yakni semakin tinggi Simpai yang dibuat, semakin tinggi pula kemampuan sang pemilik dalam menggunakannya.

Namun, seiring perkembangan zaman, anyaman Simpai mulai bergeser fungsinya menjadi aksesoris seperti gelang dan cincin untuk cinderamata.

Sehingga, jika berkunjung ke pemukiman Dayak Meratus, di Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS tak lengkap jika tak membawa pulang Gelang Simpai sebagai cinderamata.

Untuk menambah keindahan Gelang Simpai, disarankan untuk diberi Minyak Urang Aring atau kelapa agar warnanya bisa terlihat lebih mencolok dan pekat. (airlangga)

Editor: Abadi