MARTAPURA, klikkalsel.com – Tepat 79 tahun Indoensia merdeka dari penjajah yang berhasil dipukul mundur oleh para pejuang yang saat ini disebut dengan nama Veteran.
Tepat pada momen peringatan 17 Agustus di RTH Ratu Zalecha, beberapa Veteran dihadirkan. Walau dengan fisik yang sudah senja, namun masih nampak gagah dengan seragam kebanggaan, lengkap tersemat berbagai tanda jasa di dada kirinya.
Begitu gagah pakaian, namun dilihat dari sisi gaji yang diterima sebagai seorang veteran, jauh dari kata layak.
Ketua Legiun Veteran Kabupaten Banjar, Bernadus Martano yang saat ini menginjak usia senja, membeberkan gaji pensiun dalam sebulan yang diterimanya hanya Rp1,8 juta yang dinilai jauh dari kata cukup.
“Menurut saya, memang kalau dipandang untuk kesejahteraan masih jauh. Tapi kita berjuang bukan semata-mata untuk perut sendiri, tapi untuk memerdekakan bangsa ini, biarlah pemerintah yang akan mengurusi,” ucapnya.
Bahkan lelaki yang mengikuti perang Seroja dan perang di Kaltara saat Konfrontasi Indonesia–Malaysia ini mengakui, dalam keadaan yang serba mahal saat ini, gaji yang diterima sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan perut dalam sebulannya.
“Tapi kita syukuri, 30 tahun lebih saya diberikan gaji Veteran, jadi saya masih bersyukur pemerintah masih memperhatikan veteran,” ungkapnya.
Baca Juga : Paripurna Istimewa Harjad Banjar Hanya Dihadiri 24 Anggota Dewan, Sekwan : Tidak Apa-apa
Baca Juga : Jelang Akhir Masa Jabatan, Paman Birin Sampaikan Permohonan Maaf ke Masyarakat Banua di Puncak Harjad Kalsel
Walau demikian, Martano yang merupakan mantan prajurit KKO (saat ini menjadi angkatan laut) masih merasa bersyukur dengan perhatian pemerintah.
Ia menceritakan, jika setiap kegiatan yang digelar oleh pihaknya selalu dibantu, baik dari akomodasi dan transportasi i.
“Bahkan setiap tujuh belasan seperti ini, ada namanya tali asih untuk Legiun Veteran. Jadi saya sangat berterimakasih, walau pun kita tetap bersyukur,” ungkapnya.
Namun ia juga mengaku salut dengan pembangunan saat ini di Kabupaten Banjar yang dinilai-nya cukup pesat. Bahkan tempat kumuh sudah tidak ditemuinya lagi. Serta mengharapkan terus ditingkatkan kedepannya.
“Harapan saya cuma satu, jiwa dan semangat 45 harus dimiliki oleh generasi muda sebagai penerus, dulu berjuang untuk kemerdekaan, sekarang berjuang untuk membangun Indonesia lebih maju dan adil,” harapnya. (mada)
Editor : Akhmad