BANJARMASIN, klikkalsel – Pasar terapung merupakan budaya masyarakat Banjar yanh sudah ada sejak ratusan tahun silam, jadi sudah semestinya dilestarikan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) H Abdul Haris Makkie di Hari Puncak Festival Wisata Budaya Pasar Terapung, di Siring Nol Kilometer, Banjarmasin ( 26/8/2018).
Haris menuturkan, Festival Pasar Terapung yang berlangsung sejak 24 Agustus lalu, melibatkan semua elemen pemerintahan dan masyarakat dalam bergotong royong untuk suksesnya Festival Pasar Terapung  yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan.
Melalui festival tersebut, Haris menuturkan, masyarakat diajak untuk lebih mengenali berbagai kekayaan budaya melalui atraksi budaya yang dikemas menjadi satu kesatuan acara.
“Event tahunan untuk memperkenalkan budaya sungai di Kalsel. Banyak dari berbagai kalangan yang ikut berkerjasama untuk menyukseskan acara ini,†ucap Ketua PWNU Kalsel ini.
Haris menambahkan, Festival Pasar Terapung yang merupakan event kalender wisata nasional ini dapat menjadi magnet pariwisata di kalsel khususnya di Banjarmasin.
Menurutnya, promosi dan pengemasannya dapat dilakukan secara lebih baik dan profesional lagi. Karena, Ia menilai, perkembangan pariwisata dapat dilihat dari banyak berkunjung dan lamanya wisatawan tinggal, dapat mengembangkan potensi ekonomi yang ada.
“Ini yang harus kita sasar, tidak hanya sekedar mengembangkan pariwisata, tapi kita juga harus mengembangkan potensi ekonomi yang ada, ayo datang ke Kalsel,†katanya.
Dalam festival tersebut, tidak hanya menyajikan ikon Pasar Terapung, tetapi juga mengajak wisatawan nusantara maupun mancanegara menikmati permainan tradisional, wisata kuliner dan melihat ikon khas kalsel lainnya, serta dalam puncaknya ada Pawai VW Borneo, Parade sepeda antik, Becak hias, Kalsel Fashion Show, Â Pawai Budaya dan parade Acil Jukung Pasar Terapung. (baha)
Editor : Farid