BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin terus mencari solusi terbaik terhadap tata kelola persampahan imbas dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada awal Februari 2025 lalu.
Penutupan tersebut dipicu oleh pengelolaan sampah yang dinilai tak sesuai aturan, yakni masih menggunakan sistem open dumping yang dianggap dapat mencemari lingkungan.
Berbagai macam upaya sudah dilakukan oleh Pemko Banjarmasin untuk menuntaskan permasalahan sampah yang saat ini masih menjadi PR Besar baik bagi pemerintah maupun masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni Walikota Banjarmasin Muhammad Yamin menggelar pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, didampingi Wakil Walikota Ananda dan Kepala Dinas LH Banjarmasin Alive Yoesfah Love di TPA Basirih.
Baca Juga TPA Basirih Tinggal Menunggu Waktu Ditutup Total
Baca Juga Tumpukan Sampah di TPS Jalan Veteran Banjarmasin Makin Parah, Tutupi Setengah Badan Jalan
Dalam pertemuan tersebut, Yamin mengatakan bahwa rencana penerapan sistem Controlled Landfill sebagai solusi pengelolaan sampah yang lebih baik.
“Ya tadi sudah kita sampaikan ke pak Menteri,” ucapnya.
Setelah rapat tertutup, Menteri LH menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi kembali terkait data TPAS Basirih. “Saya harus kembali evaluasi karena saat pendalaman awal, data yang kami terima belum lengkap,” ujarnya.
Ia menambahkan, TPA Basirih yang dibangun dengan dana dari Bank Dunia pada 1997 seharusnya sudah memenuhi standar internasional. “Tapi karena kesembronoan pengelola lama, ini jadi beban bagi Pak Walikota,” terangnya.
Di akhir, Menteri LH juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan permasalahan sampah ini mesti segera diselesaikan.
“Karena ini akan berdampak serius pada pencemaran dan kesehatan lingkungan jika dibiarkan berlarut larut,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran