BANJARMASIN, klikkalsel.com – Guna mendukung pengendalian inflasi daerah, Perhimpunan Insan Perunggasan Raykat Indonesia (PINSAR) Kalsel gelar pertemuan anggota sekaligus deklarasi.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Ketua PINSAR Kalsel, Syamsul, dengan dihadiri sejumlah anggota membahas terkait kendala atau hambatan dalam operasional ternak telor dan daging ayam.
Hal tersebut dilakukan guna menjaga stabilitas dan ketersediaan juga sebagai upaya dalam pengendalian inflasi di wilayah Kalsel.
Seperti diketahui bahwa saat ini harga telor ayam merangkak naik, yang berdampak kepada naiknya harga pakan ternak serta adanya hambatan distribusi. Untuk harga telor ayam di Pasaran mulai dari Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per Kg.
Untuk itu Syamsul mengajak seluruh Peternak telor dan ayam untuk terus meningkatkan kualitas produksi, kendati dampak naiknya harga pakan ternak yang berimbas terhadap naiknya biaya produksi.
Baca Juga Angka Inflasi di Banjarmasin Mampu Ditekan Hingga Ke Luar Dari 10 Inflasi Tertinggi Nasional
Bac Juga Kendalikan Inflasi, Pasar Murah di Tabalong Kembali Digelar Selama Tiga Hari
Syamsul pun mengatakan sejauh ini stok telor ayam di Wilayah Kalsel masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Terkait naiknya harga telor dan daging ayam saat ini kami tetap mengupayakan ketersediaan di Kalsel terpenuhi,” ujarnya.
“Para peternak ayam dan telor juga berharap adanya peran dari Pemerintah untuk memperhatikan kendala ataupun hambatan para peternak. pihaknya siap bersinergi dengan seluruh pihak guna mendukung pengendalian inflasi di Wilayah Kalsel.” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut Pinsar Kalsel juga melakukan Deklarasi jaga stabilitas harga, ketersediaan dan kelancaran distribusi komoditi telor ayam guna mendukung pengendalian inflasi di wilayah Kalsel.(fachrul)
Editor : Amran
