BANJARMASIN, klikkalsel.com – Cincin di jari Khadijah lansia berusia 76 tahun terpaksa dipotong oleh petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banjarmasin.
Cincin yang berada di jari manis Khadijah tersebut telah terpasang selama enam bulan lamanya. setelah pertama kali dipasang rupanya cincin tersebut tidak bisa lagi dilepas.
Khadijah mengungkapkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan, sampai akhirnya jarinya mulai membesar dan jarinya semakin terjepit oleh cincin.
“Menggunakan sabun, minyak dan lain-lain semuanya tidak berhasil,” ucapnya, Rabu (21/6/2023).
Kemudian ia meminta tolong kepada cucunya yakni Namira agar dibawa ke rumah sakit untuk melepas cincin itu. Rupanya rumah sakit menyarankan untuk menghubungi petugas DPKP Banjarmasin untuk melepas cincin tersebut.
“Namun dari rumah sakit diarahkan ke Dinas Damkar, makanya kami menghubungi damkar,” ungkapnya.
Baca Juga : Rumah Ambruk di Flamboyan IV Banjarmasin, Penghuni Sempat Rasakan Firasat Tak Enak
Baca Juga : Polresta Banjarmasin Gelar Turnamen Basket Gratis dan Bertabur Doorprize
Namira mengaku mendapatkan nomor kontak DPKP melalui akun IG, dan kemudian langsung menghubungi nomor tersebut.
Berselang beberapa menit setelah menerima laporan, DPKP Banjarmasin langsung menuju ke rumah Khadijah untuk melakukan proses pemotongan dengan alat mini grinder.
“Alhamdulillah tadi kurang lebih 10 menit, akhirnya cincin terlepas dari jari nenek saya,” paparnya.
Sementara itu, Danton 1 DPKP Banjarmasin, M Ilham Pengabdi mengaku jika tidak ada kendala serius saat proses evakuasi.
“Alhamdulillah alat kita cukup memadai untuk proses evakuasi itu, jadi tidak ada kendala. Apalagi anggota kita yang sudah profesional menangani hal ini,” katanya.
Karena seringnya ditemui kasus seperti ini, Danton 1 DPKP Banjarmasin itu pun mengimbau warga agar jika memiliki cincin yang mulai kesempitan, segera melapor kepada jajanya.
“Atau kalau memang merasa sudah kekecilan, diharapkan langsung saja untuk melepasnya, karena itu bisa infeksi,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran