BATULICIN, klikkalsel- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) terus berupaya intensif melakukan pemantauan kualitas udara di Bumi Bersujud.
Bahkan, untuk memaksimalkannya, DLH Tanbu pun memasang alat pemantau kualitas udara bernama High Volume Air Sampler (HVAS).
Kepala Dinas DLH Tanah Bumbu, Rahmat melalui Kepala Seksi Identifikasi dan pengkajian Kualitas Lingkungan M. Saleh, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
M Saleh mengatakan, pengujian tersebut dilakukan selama 24 jam untuk mengukur partikel pm 10 dan pm 25 yang disebabkan asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Nah, setelah didapatkan sampel, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih detail melalui labolatorium milik DLH untuk mengetahui kualitas udara tersebut apakah tergolong berbahaya atau masih dibatas wajar,” terangnya Selasa.
Ia menambahkan, untuk hasil pengujian kualitas udara tersebut akan selesai selama dua hari. Namun demikian, secara kasat mata, kualitas udara di Tanah Bumbu tidak separah seperti daerah Kota Banjarbaru dan Banjarmasin.
“Nah, berkenaan dengan asap yang menyelimuti udara di Tanah Bumbu tidak menutup kemungkinan adalah asap kiriman dari daerah-daerah yang sering terjadi kebakaran,” ujarnya.(duki/adv)
Editor : Amran
