BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dampak Virus Corona atau Cuvid-19 yang mewabah hingga ke Indonesia membuat sejumlah daerah mewaspadai wabah tersebut.
Ironisnya, menyebarnya wabahnini justru dimanfaatkan dengan kelangkaan masker oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut terbukti dengan semakin langkanya masker di Indonesia dan harganya pun melonjak tinggi.
Dinas Kesehatan Banjarmasin, bersama kepolisian dalam waktu dekat akan terjun ke lapangan untuk mengkroscek kondisi harga masker di pasaran.
Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi menyampaikan, tindakan ini dilakukan menyusul adanya indikasi penimbunan masker yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha nakal.
“Kami mendukung upaya Reskrim untuk menindak pengusaha yang menimbun masker,” ujarnya saat ditemui di Balaikota Banjarmasin.
Hal tersebut diduga dimanfaatkan karena masuknya wabah virus Corona ke Indonesia dan kebutuhan antiseptik serta masker meningkat.
“Orang ini ingin memanfaatkan situasi. Melanggar UU Anti monopoli. Dinkes juga punya tanggungjawab pengawasan pengendalian untuk kenaikan harga masker,” ujarnya.
Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan tindakan. Dan dalam waktu dekat akan segera turun ke lapangan. “Sudah koordinasi tinggal nunggu penindakan untuk survei pasar,” jelasnya.
Ia mengatakan, sejak sebulan terkhir dampak berkurangnya pasokan masker dan antiseptik menjadi indikasi adanya penimbunan yang dilakukan oknum pengusaha.
Hal tersebutpun yang membuat harga masker meningkar hingga 10 kali lipat dari harga sebenarnya, yang biasanya 25.000 per pack, kini bisa mencapai 250.000 per pack.
“Kalaupun ada masker saat ini harganya pasti naik hingga 10 kali lipat,” tandasnya.(fachrul)