BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gubernur Kalsel, H. Muhidin menginginkan budidaya ikan gabus dikembangkan sebagai langkah menekankan inflasi daerah. Sebab kenaikan harga ikan gabus kerap terjadi karena pasokan yang terbatas di tengah tingginya permintaan masyarakat.
Hal tersebut menjadi salah satu penyebab intalasi daerah. Oleh karena itu, program budidaya ikan gabus kini menjadi sorotan Pemprov Kalsel dalam langkah-langkah ke depan.
“Semua kabupaten/kota telah bersepakat dan komitmen dalam menekan inflasi, misalnya seperti ikan gabus,” ucap Gubernur Kalsel, H. Muhidin didampingi Wagub Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman usai kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di halaman eks Kantor Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Senin (10/3/2025) sore.
Dikatakannya di setiap kabupaten/kota se-Kalsel harus memiliki dan mengembangkan budidaya ikan gabus. Hal ini juga baka menjadi daya tarik investor ke depan.
Gubernur Kalsel. Muhidin menyebut sudah ada investor yang berminat, namun harus ada pembuktian terlebih dahulu dalam pembudidayaan ikan gabus.
Baca Juga Gubernur Kalsel H. Muhidin Ajak Masyarakat Kunjungi Pasar Wadai Ramadan di Titik 0 Kilometer
Diungkapkannya, investor akan membuatkan Gedung Pengolahan Ikan Gabus. Dari hasil mentah, menurutnya dijadikan albumin yang ada dalam kandungan Ikan Gabus dan manfaatnya banyak buat manusia.
“Selain menekan inflasi, kita ditantang untuk beternak haruan. Dari ikan ini dijadikan albumin untuk kesehatan,” sebutnya.
Hingga saat ini Pemprov Kalsel melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) telah melaksanakan program budidaya ikan gabus di beberapa kabupaten. Program ini dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), dan Hulu Sungai Utara (HSU).
“Ini jadi tantangan, bisakah Kalimantan Selatan dapat memproduksi ikan gabus, misalnya berapa ton setahunnya. Sehingga, para petani ikan aja lagi melakukan itu bagaimana,” tandasnya.
Untuk diketahui, 8 dari 10 komoditas pendorong utama inflasi di Kalsel adalah bahan pangan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Kondisi itu dipicu oleh cuaca ekstrem, ketergantungan pasokan dari wilayah lain dan faktor siklikal. (rizqon)
Ediror: Abadi





