BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebuah truk angkutan besar jenis Fuso DA 8608 TAJ membawa tiang pancang untuk jembatan terperosok di bekas galian PT Air Minum Bandarmasih yang ada pada badan jalan pertigaan Sungai Andai dan Jalan Padat Karya Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Jumat (11/8/2023).
Pantauan klikkalsel.com ban belakang bagian kiri truk tersebut amblas hampir mencapai lebih dari separuh tinggi ban ke dalam tanah bekas galian yang dinilai warga ditutup asal-asalan.
Meski tidak menyebabkan korban jiwa, namun kemacetan tidak dapat dihindari lantaran jalan tersebut adalah jalan utama bagi masyarakat Kelurahan Sungai Andai yang ingin ke dalam Kota Banjarmasin.
Terlihat kendaraan yang lalu lalang melintas, terpaksa melambankan lajunya untuk bisa melewati jalan yang tertutup setengah badan truk amblas tersebut.
Baca Juga Lagi Polresta Bagikan SIM Gratis, Kali ini untuk Perwakilan Etnis dan Suku di Banjarmasin
Baca Juga Juru Parkir dan Pekerja Serabutan di Kedapatan Simpan 550,58 gram Sabu dan 678 Butir Extacy
Sopir truk Doni mengatakan, terperosoknya ban truk bermuatan tiang pancang untuk jembatan itu terjadi sekitar pukul 01.00 Wita dini hari.
“Saat itu saya mau mengantar tiang pancang, waktu melintas kita tidak tahu ada galian,” ujarnya.
“Padahal, saat melintas sudah ada yang mengawal di depan. Namun saat mereka belok kiri jalan terus tidak berhenti dan ngomong sama kita kalau disini ada bekas galian,” sambungnya.
Akibat tidak ada pemberitahuan itu, Doni mengaku dengan santai mengikut pengawal truk untuk melintasi pertigaan tersebut.
“Saya yang tidak tahu waktu belok ban belakang langsung amblas di bekas galian dan mobil tidak bisa bergerak lagi,” tuturnya.
Hingga saat ini, kata Doni, pihaknya masih menunggu forklip sebagai upaya untuk terbebas dari lubang bekas galian tersebut.
Disamping itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sungai Andai Aiptu Andre mengungkapkan, hal ini akibat tidak adanya koordinasi dengan pihaknya dalam melaksanakan di lapangan.
“Seandai ada tentunya pihaknya siap untuk membantu, apalagi pembangunan untuk wilayah tugasnya,” ujarnya.
Kedepannya, diharapkan dengan adanya kejadian ini, pihak kontraktor dapat berkoordinasi agar terjadinya macet total tidak terjadi lagi.
Adul salah satu pedagang di kawasan tersebut mengatakan, lubang bekas galian tersebut hanya ditutup dengan tanah dan besi plat dan kondisi lalu lintas masih berjalan lancar.
“Tapi tidak lama itu kondisi lubang semakin parah dan menimbulkan gundukan yang bisa membahayakan pengguna jalan,” katanya.
Melihat kejadian ini, menurut adul pihak yang melakukan galian seharusnya bisa bertindak cepat atau menutup secepatnya dengan permanen sehingga hal seperti ini tidak terjadi yang menimbulkan kemacetan.
“Jadi jangan dibiarkan begitu saja, atau mungkin sengaja dibiarkan karena perbaikan di galian itu belum selesai,” pungkasnya. (airlangga).
Editor: Abadi