BARABAI, klikkalsel.com – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 masih berlangsung di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), daya tarik pendaftar sekolah umum masih kurang populer dibandingkan dengan sekolah agama.
Contohnya pendaftar di SDN Palajau, saat ini baru berjumlah 7 orang dengan sasaran yang diinginkan 15 orang. Kemudian, pada daerah rawa di Dusun Awang Landas, pendaftar di SDN 3 Sungai Buluh baru berjumlah 6 orang. Kemudian pada daerah pegunungan di SDN 2 Datar Ajab pendaftarnya juga baru 17 orang.
“Kendalanya terbatas waktu liburan, sehingga komunikasi dengan masyarakat terbatas dan sosialisasi tidak maksimal,” jelas M Noor Kepala Sekolah SDN Palajau.
Pendaftaran pada jenjang pendidikan SD di sekolah umum Kabupaten HST pun masih manual dengan langsung daftar ke sekolah masing-masing untuk mendaftarkan diri.
Baca Juga : PPDB SMA dan SMK se Kalsel Jaring 38.600 Calon Siswa
Baca Juga : Jelang Dimulainya Uji Coba MyPertamina di Kota Banjarmasin, Sopir Angkot: Ribet, Kalau Bisa Ada Kebijakan
Sementara pendaftar sekolah agama SIT Al Khair pada jenjang SDIT setempat yang menurut data Tim PPDB sudah sebanyak 83 orang pendaftar dengan target 120 orang. Pendaftarannya pun melalui mekanisme online, berbeda dengan sekolah pada umumnya.
“Itu sudah terjadi peningkatan, walaupun tidak terlalu signifikan. Tahun lalu yang diterima 82 orang,” terang Ustadz Nazar, mewakili tim PPDB SIT Al-Khair.
Menurutnya, peningkatan itu disinyalir karena sudah masuk dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dan pendaftaran akan ditutup jika sudah terpenuhi kouta.
Sebenarnya, fenomena sekolah umum yang kurang populer ini sudah bertahun-tahun jadi pokok bahasan pemerintah setempat, rekomendasi dewan, bahkan atensi publik. Namun, hingga kini tak kunjung ada perubahan yang signifikan.
Orang tua siswa, Norliani, yang mendaftarkan anaknya ke sekolah agama pun beralasan ingin agar anaknya belajar akhlak, budi pekerti, dan mendalami agama Islam.
Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan HST, Fakhriyadi mengatakan, terkait meminimalisir kekurangan peminat sekolah umum dibandingkan sekolah agama, pihaknya menyerahkan situasi dan kondisi itu kepada lingkungan masing-masing yang dianggap lebih tahu permasalahannya di lapangan.
“Kami dari dinas pendidikan hanya memotivasi sekolah agar meningkatkan kualitas sekolah, tenaga pengajar dan lain-lain, agar bisa menjadi daya tarik atau minat calon peserta didik,” sebutnya.
Pihaknya pun pada tahun ini akan menggencarkan kegiatan siswa seperti lomba-lomba di berbagai bidang yang bisa menyalurkan keinginan atau kegiatan peserta didik.
Terkait, permasalahan yang ditemui dalam penerimaan peserta didik, pihaknya menyadari jumlah anak usia sekolah dasar lebih sedikit. Akan tetapi, pihaknya belum merinci terkait data jelas jumlah anak-anak yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah dasar itu.
Pihaknya pun dalam penerimaan peserta didik tahun ini berharap agar berjalan dengan lancar. “Khususnya di HST, jangan sampai anak usia sekolah tidak bersekolah itu harapan kami,” ujarnya. (dayat)
Editor : Akhmad