BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga korban kebakaran di kawasan pemukiman padat penduduk Jalan Belakang Masjid Jami, Gang Syukuri RT 4 dan Gang Suka Damai RT 6, Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara hanya bisa meratapi rumah serta harta bendanya yang ludes dilalap api.
Satu diantara korban kebakaran, Linda (35) hanya bisa menangis saat menceritakan kronologis musibah yang menimpa keluarganya tersebut.
Dimana diketahuinya, api pertama muncul dari tempat tinggal yang baru dihuninya sekitar dua minggu lalu.
“Saya baru pulang jualan dari acara shalawatan tadi malam di Masjid Jami sekitar pukul 03.00 Wita, saat itu baru rebahan dan tiba-tiba hawa terasa panas,” ceritanya kepada klikkalsel.com Jumat (22/9/2023).
Merasa hawa panas, Linda pun bagun dan terkejut melihat api cukup besar pada bagian dinding kamarnya.
“Saya langsung membawa anak saya yang berusia 14 tahun untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Saat baru keluar rumah, anaknya yang berusia 14 tahun berinisial AP itu berucap bahwa adiknya yang berusia 8 bulan dan 7 tahun tidak ada.
Baca Juga Kebakaran Bikin Panik Warga Pengambangan
Baca Juga Rusak Akibat Kebakaran Tahun 2021, Kantor UPT RPH Basirih Baru Mulai Diperbaiki
“Saya langsung kembali ke dalam rumah dan anak saya yang berusia 8 bulan itu masih terbaring di kasur dan dikelilingi kobaran api,” ungkapnya.
“Saya panik, hati saya tidak karuan melihat itu kalau tidak kakaknya yang mengingatkan anak saya bisa sudah mati terpanggang,” sambungnya.
Saat menolong anaknya yang 8 bulan itu, kata Linda dirinya sempat terjebak di kobaran api dan beberapa bagunan sempat runtuh didepannya. Apalagi anaknya yang berusia 7 tahun juga belum ketemu.
“Saya semakin panik mencari anak saya yang 7 tahun itu, tapi tiba tiba dia ada di belakang saya,” ujarnya sambil memeluk anaknya.
Tidak ada harta benda yang sempat Linda selamatkan, bahkan uang modal dan hasil jualan pada acara bersholawat bersama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf di Masjid Jami Banjarmasin juga ikut terbakar.
“Habis semua, saya memang berpenghasilan dari berjualan alas duduk setiap ada acara,” imbuhnya.
Linda sendiri, tinggal di lokasi tersebut bersama tiga anaknya kurang dari sebulan sejak bertengkar dengan suaminya.
“Saya memang asli warga sini, sebelumnya tinggal sama ibu saya di gang sebelah dan baru mengontrak sekitar dua minggu disini,” jelasnya.
Pasca musibah, Linda masih mengaku syok bahkan ia merasa seperti orang yang mau bunuh diri dan bersalah lantaran api pertama muncul di rumahnya.
“Sementara saya tinggal di tempat ibu saya, harta benda habis termasuk ijazah anak saya juga terbakar,” rintihnya.
Disamping itu, Ketua RT 4, Dodi Lasmana mengatakan, ada sekitar 25 rumah atau Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.
“Ada 15 rumah di RT 4 Gang Syukuri dan 10 rumah di RT 6 Gang Suka Damai totalnya 73 jiwa,” kata Ketua RT 4 itu.
Dugaan sementara, kata Dodi api memang dikatakan pertama muncul dari rumah yang didiami Linda. Namun untuk penyebab pastinya belum diketahui.
“Saat kejadian api menyebar dengan cepat lantaran rumah rata rata berbahan kayu mudah terbakar ditambah listrik juga padamnya lumayan lama,” tuturnya.
Kendari demikian, Dodi bersyukur musibah tersebut tidak menelan korban jiwa.
“Warga yang stroke juga berhasil diselamatkan warga dari kobaran api melalui jalan belakang saat itu,” pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi