Sosial  

Cegah Konflik Sosial, Sintelad Gelar Binkom Bersama Kodim 1007/Banjarmasin

Kegiatan Binkom Pencegahan Konflik Sosial, yang dilaksanakan Sintelad Bersama Kodim 1007/Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai Balaikota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Guna mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat, Staf Intel Angkatan Darat (Sintelad) Bersama Kodim 1007/Banjarmasin menggelar Pembinaan Komunikasi (Binkom) pencegahan konflik sosial, di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota Banjarmasin.

Kegiatan tersebut dibuka Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor ini dihadiri Wakil Asisten Intelejen Kasad Bidang Manajemen Intelejen, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, juga di ikuti puluhan kalahan masyarakat, baik tokoh agama, pemuda dan mahasiswa.

Antoninho menyebut, bahwa Banjarmasin adalah miniatur dari Indonesia. Hal itu tergambar karena keberagamannya. Baik itu suku, ras dan agama.

“Masyarakat di Banjarmasin sudah kondusif. Tinggal saling mengingatkan satu sama lain, saling tukar pikiran dan silaturahmi. Sehingga konflik sosial bisa dicegah,” ujarnya, usai kegiatan Binkom pencegahan konflik sosial.

Ia juga menerangkan untuk meminimalisir terjadinya konflik sosial, maka keterpaduan TNI-Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat sangat diperlukan antisipasi tersebut.

Meski demikian pengaruh dari luar masih rentan bisa masuk ke daerah seperti misalnya konflik yang terjadi di luar negeri.

Baca Juga : Satlantas Banjarmasin Kedepankan Teguran Simpatik dan Sikap Senyum, Sapa serta Salam

Baca Juga : Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Kota Banjarmasin Akan Dimaksimalkan

Berkaitan hal tersebut ia mengatakan bisa dicegah dengan cara mempertebal nilai-nilai pancasila dan berpedoman dengan Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

“Militansi membela negara juga harus diperkuat,” tuntasnya.

Sementara itu, Arie Tandau – Mantir Adat Suku Dayak Ma’ayan Banjarmasin merasa terbantu dengan adanya Binkom pencegahan konflik, untuk penanganan.

Ia pun menceritakan pengalamannya, ketika menjadi penengah saat terjadi konflik antara Dayak dan Madura beberapa tahun silam.

Pada saat itu, Ia dipercaya sebagai ketua perdamaian antar konflik kedua suku.

“Kami tidak ingin kericuhan berkembang luas. Kita lakukan pemenuhan hukum adat untuk penyelesaian perdamaian,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran