BANJARMASIN, klikkalsel – Dalam sepekan terakhir pedagang buah dadakan makin ramai. Seperti tampak di kawasan Kampung Melayu, Sulawesi, Kayu Tangi dan Banua Hanyar.
Sebab, buah lokal seperti Mangga, Kasturi, Kuini, Pepaya, Semangka dan Durian mulai banjir di pasaran. Sehingga berdampak pada penjualan buah impor.
Jali salah seorang pedagang buah Impor di kawasan Sultan Adam Banjarmasin mengatakan, pembeli buah impor agak menurun dikarenakan panen buah lokal.
Sekarang ini, kata dia, buah impor seperti buah pir, anggur hitam USA, appel USA serta durian montong asal Thailand mengalami penurunan penjualan hingga 30 persen. Akibatnya para penjual buah eceran dan distributor besar mulai mengurangi pasokannya agar tidak terus merugi.
Menurutnya, alasan perbedaan harga buah import dan lokal sangat jauh. Sehingga masyarakat lebih cendrung membeli buah lokal.
“Saat ini buah-buah lokal panen, seperti buah mangga, Kasturi bahkan durian. Harga perkilonya Mangga Rp12 ribu hingga Rp 16 ribu , Kasturi perbiji Rp 1.000 dan durian perbiji dari Rp25 ribu hingga Rp50 ribu tentunya sangat terjangkau bagi masyarakat,†katanya Senin ( 26/11/2018) .
Menurutnya, kondisi seperti ini terjadi setiap tahunnya bila buah lokal panen maka buah import akan terkena dampaknya, sehingga para penjual mulai mengurangi pasokan.
“Kebanyakan buah mangga yang masuk Banjarmasin berasal dari Madura karena dibeberapa kabupaten penghasil sentra mangga seperti Bangkalan dan Sumenep sedang mengalami panen raya,†sebut Jali.
Imay, pedagang buah di kawasan pasar Lama mersakan berkat saat musim buah lokal ini. Ia pun membeli Mangga di pasar Antasari dan Pasar Pagi perkeranjang dan dijual eceran atau perbiji di Pasar Lama.
Untuk perkeeanjang harga Mangga Gadung Rp70 ribu, Mangga Golek Rp60 ribu, Mangga Madu Rp50 ribu dan Mangga Surya Rp45 ribu per.
Ia memprediksi buah lokal akan terus menyerbu Banjarmasin hingga beberapa bulan ke depan.“Seperti tahun sebelumnya di bulan Desember nanti buah lokal tersebuat akan lebih banyak,†katanya. (azka)
Editor : Farid