BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kota Seribu Sungai yang menjadi julukan Banjarmasin tentu identik dengan kehidupan sungai, terutama mereka yang berada di sudut kota.
Melihat hal tersebut Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melalui Bimbingan Konseling (BK), melakukan kegiatan seminar.
Kegiatan yangbdiselanggarakan, berdasar kepada problematika prilaku remaja di bantaran sungai pada aspek sosial di Banjarmasin, bertempat di Gedung Pasca Sarjana ULM Banjarmasin, Sabtu (30/11/2019) .
Prof H Jumadi, Bidang Keahlian Wacana Program Studi Bahasa Indonesia FKIP ULM mengatakan, berdasarkan penelitian yang dilakukan, bermacam permasalahan yang berada di lingkup masyarakat pinggiran sungai dari permasalahan sosial, kedisiplinan dan sebagainnya.
“Namun penelitian yang dilakukan lebih kepada problema remaja dibantaran sungai antara santri dan non santri, dimana didua lokasi Martapura dan Banjarmasin,†kata Prof Jumadi.
Remaja santri biasanya lebih terpola, memiliki disiplin yang kuat, begitu sebaliknnya pada non santri lebih terpengaruh dengan lingkungan sosial.
“Namun ada satu hal tentang keberadaan mereka yang tinggal dibantaran sungai lebih diikat dengan nilai keislaman atau agamis,†ucapnnya.
Sementara Dr Nina Permata Sari mengatakan, seminar tersebut merupakan prodak dari mata kuliah problematika prilaku anak bantara sungai. Sehingga mahasiwa FKIP khususnya BK, melakukan opserpasi dan pendekatan terhadap karakterlistik masyarakat bantaran sungai.
“Dari hasil itulah mereka mempersentasikan apa yang telah dilakukan,†katanya.
Dosen BK ULM yang mengajar mata kuliah problematika prilaku remaja ini juga menambahkan, seminar yang dilaksankan merupakan pendukung Visi dan Misi ULM.
Sehingga diharapkan sarjananya memiliki karakter, berdaya saing hingga nantinya menjadi tenaga pendidik serta tenaga konselor di tengah–tengah masyarakat.
“Dari penelitian tersebut mahasiwa juga belajar bekerjasama, time work, belajar bertanggung jawab, dari kegiatan yang telaksana tersebut , saya melihat mahasiswa mampu mewujudkan karakter yang diinginkan,†tutup Nina.(azka)