Bidang SDA PUPRP Banjar Pantau Drainase Tersumbat di Martapura Jelang Haul ke-19 Guru Sekumpul dan Musim Penghujan

Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Andri Yunan Pratama bersama Tim saat melakukan pemantauan drainase yang berada di Kota Martapura saat turun hujan, Selasa (28/11/2023)(Sumber: Mada Al Madani)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Menjelang Haul ke-19 KH Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani atau yang akrab disapa Abah Guru Sekumpul dan dalam rangka memasuki musim penghujan, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar melakukan pemantauan saluran drainase yang ada di wilayah Kecamatan Martapura pada, Selasa (28/11/2023) sore.

Proses pemantauan tersebut berlangsung di Jalan Pangeran Abdurahman yang tengah dikerjakan oleh pihaknya, berlanjut ke Jalan Tanjung Rema, Komplek Pangeran Antasari (Kompas) yang juga sedang dikerjakan, dan Komplek Sa’adah hingga Sekumpul Ujung.

Dari pemantauan yang dilakukan oleh Bidang Sumber Daya Air (SDA) tersebut, terdapat beberapa spot yang mengalami penyumbatan, sehingga pihak PUPRP akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebabnya.

“Untuk penyumbatan ini beberapa ada yang terjadi di Jalan Ahmad Yani. Ini tidak bisa kita langsung eksekusi karena harus koordinasi dengan pihak provinsi. Namun kemungkinan permasalahan sama, karena sumbatan plat yang lama ambruk dan ditumpuk lagi,” ucap Bidang Sumber Daya Air (SDA), Andri Yunan Pratama kepada klikkalsel.com.

Selain itu, penyebab tersumbatnya drainase pada saat hujan seringkali karena sampah yang menumpuk di dalam saluran pembuangan air.

Baca Juga : Berkali-kali Kebakaran, Ketua DPRD Banjar Soroti Pasar Thaibah Martapura

Baca Juga : KPU Kalsel Optimalkan Pengamanan Gudang Logistik di 13 Kabupaten/Kota

Bahkan pada saat pihaknya melakukan pemeliharaan drainase, menemukan sampah tidak biasa, berupa TV tabung yang membuat air tidak bisa mengalir dengan lancar dan mengakibatkan air meluber ke jalan dan banjir.

“Pada saat teman-teman tim membersihkan drainase di kawasan Sekumpul tahun lalu, mereka menemukan TV tabung yang menyumbat. Saat itu kami takjub, karena banyak tidak terduga. Namun pada intinya itu masuk dalam kategori sampah,” beber Andri Yunan.

Dalam hasil pemantauan di lapangan pada kawasan Sa’adah, drainasenya juga tertutup dengan sampah yang menyumbat saluran pembuangan air di sana.

Selain itu, pada kawasan Kelurahan Tanjung Rema saluran yang kecil menjadi permasalahan pada saat musim penghujan. Dimana saat debit air meningkat, jalur drainase yang menyempit membuat air menjadi luber ke jalan.

“Juga ada sumbatan di daerah sana (Tanjung Rema, red) yang berada di kawasan makam Syarifah, kami nanti harus hati-hati ketika pengerjaannya agar makamnya tidak terdampak saat pengerjaan,” jelasnya.

Pemantauan aliran drainase tersebut akan terus berjalan setiap turun hujan oleh Bidang SDA, agar bisa memetakan kawasan drainase yang bermasalah di Kota Martapura.

“Akan kami usahakan setiap hujan. Karena kru yang ada di sini tidak semuanya, ada yang mengerjakan berkas proyek, jika tim saya tidak bisa, saya yang turun ke lapangan,” ungkapnya. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi