Religi  

Berikut Keistimewaan Bulan Sya’ban dan Amalan yang Baik Menurut Ustadz H Tawfiqurrahim

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bulan Sya’ban merupakan momen yang istimewa dalam Islam karena berada di antara dua bulan suci, yakni Rajab dan Ramadhan yang diyakini sebagai bulan penuh berkah.

Bahkan dalam sejarahnya di bulan Sya’ban terdapat sejumlah peristiwa penting, diantaranya Perubahan Arah Kiblat.

Dijelaskan Ustadz H Tawfiqurrahim saat dihubungi klikkalsel.com kamis (17/3/2022), menceritakan dalam sebuah riwayat disebutkan peristiwa perubahan arah kiblat terjadi pada bulan Sya’ban tepatnya pada tanggal tiga belas.

“Abu Hatim Al-Bustiy berkata, kaum muslimin melaksanakan shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis selama 17 bulan lebih tiga hari, kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi untuk shalat menghadap ke Ka’bah pada hari ketiga belas pertengahan bulan Sya’ban,” ceritanya.

Kemudian, kata Ustadz H Tawfiqurrahim diambil dari kitab Maadzaa fi Sya`baan karya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, pada Bulan Sya’ban juga menjadi waktu diangkatnya amal perbuatan Seorang hamba.

Ustadz H Tawfiqurrahim

Baca Juga : Nisfu Sya’ban Malam yang Istimewa

Baca Juga : Kabar Baik, Ramadhan Tahun Ini Umat Muslim di Banjarmasin Bisa Tarawih Berjemaah

“Seperti Imam Nasa’i meriwayatkan bahwa Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Nabi SAW. Wahai Rasulullah, mengapa aku melihat engkau berpuasa pada bulan Sya’ban tidak seperti yang engkau lakukan ketika berpuasa pada bulan-bulan yang lain,” ujarnya.

Rasul menjawab, kata dia pAda bulan inilah, orang-orang banyak tidak menyadarinya bulan yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan itulah amal-amal dihaturkan dan dilaporkan kepada Tuhan alam semesta. Oleh karenanya, aku ingin agar ketika amalku dipersembahkan kepada-Nya aku sedang berpuasa.

“Dari riwayat tersebut, terdapat kandungan hikmah dan petunjuk kepada kita bahwa bulan Sya’ban adalah saatnya amal kita dilaporkan kepada Allah SWT,” jelasnya.

Karenanya, puasa di bulan ini sebagaimana anjuran pada riwayat tersebut memiliki nilai psikologis yang tinggi, selain tentunya sebagai pengamalan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan kalau umat muslim sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah di Bulan Sya’ban.

“Seperti Sabda Nabi Muhammad SAW. Lakukanlah kebajikan sekuat yang engkau sanggupi, karena Allah tidak akan bosan sehingga kalian bosan sendiri. (HR. Bukhari-Muslim),” tuturnya.

Kemudian, adapun amalan yang bagus untuk selalu diamalkan di Bulan Sya’ban diantaranya dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

“Karena menurut sebagian ulama, salah satunya, Imam Al-Qusthulani dalam kitab Al-Mawaahib Al-Ladunniyyah bahwa ayat yang berisi perintah kepada kaum beriman untuk membaca shalawat, turun di bulan Sya’ban,” bebernya.

“Sehingga bulan Sya’ban juga dinamai dengan Syahrus Sholawat (bulan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW),” sambungnya.

Kemudian dilanjutkan dengan memperbanyak membaca Kalimat Tahlil Dan Istighfar. Sebab bulan ini merupakan waktu yang mulia dan dimuliakan oleh Rasulullah SAW.

“Beberapa amalan berupa bacaan selain membaca shalawat adalah memperbanyak membaca kalimat tauhid, “Laa ilaaha Illallaah” dan membaca istighfar. Seperti yang disebutkan dalam sebuah riwayat dari Abu Bakar dari Nabi Muhammad SAW,” terangnya.

Tidak hanya itu, kata dia di bulan ini sebagian ulama juga mengenalnya dengan sebutan Bulan Al-quran. (airlangga)

Editor: Abadi